Wednesday, 14 November 2012

Ruang Perawatan Briptu Joko Dijaga Ketat. Briptu Joko mengendus jaringan narkoba yang membelit para pelaku

Briptu Joko Febianto, anggota Polres Pekanbaru yang nyaris tewas dianiaya 3 oknum polisi dan 4 oknum TNI, masih menjalani perawatan intensif. Penganiayaan disinyalir karena Briptu Joko mengendus jaringan narkoba yang membelit para pelaku. Kasus ini terus didalami.
Anggota Polresta Pekanbaru, Briptu Joko Fabianto, luka-luka
Saat ini Briptu Joko masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Bhayangkara di ruang VIP A, Pekanbaru, Riau, Rabu 14 November 2012. Ruang perawatan Briptu Joko mendapatkan penjagaan lumayan ketat.

Pantauan VIVAnews, setidaknya ada tiga anggota polisi yang berjaga di ruang perawatan Briptu Joko. Penjagaan juga dilakukan keluarga. Ada yang berjaga di dalam ruangan, ada pula yang di luar. Sejumlah rekan korban juga terlihat bergantian besuk.

Petang kemarin Komandan Detasemen Polisi Militer I/3 Pekanbaru, Mayor CPM Donald Siagian datang membesuk. Namun ia tidak masuk ke ruangan dan menemui korban, karena Briptu Joko sedang menjalani perawatan dan butuh istirahat yang cukup.

"Yang penting kondisinya membaik. Toh kalau nanti diminta keterangannya kan memudahkan tugas kita juga," ujarnya.

Donald berjanji akan menindak tegas pelaku. "Tidak akan pandang bulu, apakah dia dari Arhanud atau Batalyon, kalau memang terbukti akan ditindak. Malah bisa juga kena sanksi pecat," kata dia.

Briptu Joko mengalami luka serius. Polisi menyita tombak dan samurai yang digunakan pelaku untuk menganiaya korban. Briptu Joko saat dianiaya sempat dilempar ke danau dan ditembaki. Beruntung, dia masih bisa menyelamatkan diri.

No comments:

Post a Comment