China pada bulan ini akan membicarakan pembentukan blok baru perdagangan bebas se-Asia, yang mencakup 28 persen dari total pertumbuhan ekonomi dunia berdasarkan GDP (Produk Domestik Bruto). Ini merupakan reaksi atas manuver AS yang tengah membentuk Kemitraan Lintas Pasifik (TPP), yang tidak memasukkan China dalam keanggotaan.
Demikian ungkap Menteri Perdagangan Korea Selatan, Taeho Bark, di Jenewa pada Senin waktu setempat, seperti dikutip kantor berita Reuters. Bernama Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RECP), forum baru ini terdiri dari sepuluh negara anggota ASEAN (termasuk Indonesia) dan enam negara lain, yaitu China, India, Jepang, Korsel, dan Selandia Baru.
Pembentukan RECP akan diumumkan secara resmi pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN di Phnom Penh, Kamboja, akhir November 2012. Tujuan RECP adalah mencapai kesepatan untuk menurunkan hambatan-hambatan dagang di negara-negara anggota mulai akhir 2015.
Namun, RECP ini tak pelak menambah jaringan negosiasi tingkat regional dan sektoral yang merebak luas. Maraknya blok-blok ekonomi baru seperti ini menyusul gagalnya negosiasi perdagangan bebas tingkat global, atau Putaran Doha, yang sudah diupayakan dalam satu dekade terakhir oleh Organisasi Perdagangan Dunia.
Walau tidak ada pernyataan resmi, pembentukan RECP itu dipandang sebagai reaksi atas upaya AS dalam membentuk blok ekonomi baru di Asia di bawah forum Trans-Pacific Partnership (TPP), seperti yang digagas Presiden Barack Obama.
Bahkan Obama menyinggung motif politik dari pembentukan TPP saat adu debat dengan penantangnya, Mitt Romney, di tengah masa kampanye Pemilu Presiden AS dua pekan lalu. "Kami tengah mengorganisir hubungan dagang dengan negara-negara selain China, sehingga China mulai merasa kian ditekan dalam memenuhi standar-standar internasional," kata Obama saat itu.
Bark mengungkapkan bahwa pembentukan RECP dilatarbelakangi oleh rencana negosiasi dagang trilateral antara China, Jepang, dan Korsel. Belakangan, negara-negara ASEAN merasa berkepentingan untuk turut dilibatkan. Namun, Bark juga menjelaskan motif pembentukan RECP ini tak lepas dari TPP yang digagas AS.
"Posisi China atas integrasi ekonomi di Asia Timur ini didorong oleh TPP," kata Bark dalam kuliah umum di Jenewa. "Di masa lalu, China hanya ingin ASEAN plus enam, melainkan hanya ingin format plus tiga. Jepang memilih ASEAN plus enam. China lalu memilih apapun tanpa ada AS," kata Bark.
"Saya tidak tahu seberapa besar harapan mereka [China] atas forum ini, namun mereka ingin membentuknya karena TPP," lanjut dia.
No comments:
Post a Comment