Sandy yang tanpa ampun menerjang tak hanya menewaskan 113 orang di AS, tapi juga melumpuhkan megapolitan "Big Apple" dan kawasan lainnya. Perubahan iklim, khususnya permukaan laut yang makin panas, dituding sebagai biang yang membuat Sandy makin besar dan lebih merusak. Maka di masa depan, mungkin tak hanya Sandy yang jadi ancaman, tapi juga topan-topan lainnya yang mengganas.
i
Ide mereka, menggunakan ribuan ban bekas yang diikat jadi satu sebagai landasan tabung plastik raksasa yang memanjang hingga kedalaman 100 meter di bawah laut.
Dengan cara itu, gelombang akan memaksa suhu permukaan yang panas menyebar di dalam laut. Hasilnya, air laut akan bercampur sekaligus mendinginkan suhu permukaan laut hingga di bawah 26,5 derajat Celcius -- suhu kritis di mana badai bisa terbentuk.
Menurut Salter, profesor emeritus dari Edinburgh University yang berkirim surat pada pemerintah tentang skemanya itu mengatakan, dengan memanfaatkan energi gelombang untuk mendinginkan permukaan laut masuk akal secara ekologis.
Pompa yang bekerja alami itu nantinya akan ditempatkan di "gang badai" di koridor hangat Atlantik, di mana topan paling merusak berkembang dan diloloskan.
Salter mengklaim, masalah hidrologi telah terpecahkan namun dana riset mutlak diperlukan. "Jika bisa mendinginkan permukaan air laut, kita akan menjinakkan badai. Estimasi saya diperlukan 150-450 struktur. Mereka akan mengapung di atas lautan, dilengkapi sinyal sehingga tak ada satupun yang akan menabraknya.
Ide yang disebut "Salter Sink" kali pertama dipresentasikan Salter Pemerintah AS pada 2007 lalu pasca Katrina. Belakangan, ide itu dikembangkan oleh Intellectual Ventures, perusahaan teknologi yang berbasis di Seattle yang dikelola Myhrvold dan didukung Bill Gates yang membeli paten dan lisensi penemuan iu.
No comments:
Post a Comment