Tuesday 6 November 2012

Tanner Tillotson, Pemilih Pertama dalam Pilpres AS

Pemungutan suara di Amerika Serikat (AS) telah dimulai tepat setelah tengah malam di dua desa kecil di negara bagian New Hampshire, yakni desa Dixville Notch dan Hart's Location. Seorang pemuda bernama Tanner Tillotson tercatat sebagai pemilih pertama dalam pilpres AS, 6 November ini.

Pria berusia 24 tahun ini merupakan warga desa Dixville Notch. Hanya ada 10 pemilih yang terdaftar di desa ini dan Tillotson terdaftar sebagai pemilih pertama. Pemungutan suara di desa ini dimulai pada Selasa (6/11) dini hari.

"Agak menyenangkan, tapi juga agak mengintimidasi. Sebenarnya ini merupakan kali kedua saya mendapat kehormatan sebagai pemilih pertama di negara ini," ujar Tillotson mengungkapkan perasaannya sebagai pemilih pertama seperti dilansir euronews, Selasa (6/11/2012).

"Saya menyukai tradisi Dixville Notch... Saya berharap ini bisa menjadi inspirasi bagi orang-orang yang melihat pemungutan suara di kota kecil. Saya juga berharap mampu menunjukkan kepada orang-orang, betapa pentingnya memilih dan suara Anda didengar," imbuh Tillotson yang mengaku memilih Obama sebagai presiden pilihannya.

Tradisi menjadi kota pertama yang memulai pemungutan suara dalam pilpres AS telah dijalani warga kota Hart's Location sejak tahun 1948 silam. Saat itu, banyak pekerja rel yang tidak bisa ikut pemungutan suara karena harus bekerja seharian penuh. Oleh karena itu, pemungutan digelar pada dini hari sebelum mereka bekerja agar mereka bisa menggunakan hak pilihnya. 

Wilayah Dixville Notch mulai menjalankan tradisi yang sama sekitar 5 tahun kemudian. Tradisi ini berlanjut hingga sekarang.

Pemungutan suara di desa Dixville Notch berlangsung singkat. Setelah 43 detik, hasilnya langsung langsung diketahui. Sebabnya, hanya 10 pemilih yang datang menggunakan hak suaranya. Presiden Barack Obama dan penantangnya dari Partai Republik, Mitt Romney masing-masing mendapatkan 5 suara di desa Dixville Notch.

Sementara di desa Hart's Location, Obama menang dengan meraih 23 suara. Adapun Romney hanya mendapatkan 9 suara. Hanya dalam waktu 5 menit, 42 detik, hasil pemungutan suara telah diketahui.

New Hampshire merupakan swing state yang memiliki empat suara elektoral. Dengan gambaran seperti itu, tampaknya New Hampshire tidak begitu penting dalam pilpres AS. Namun dalam pemilu yang berlangsung ketat, negara bagian ini bisa menjadi penentu.

Contohnya, Al Gore yang kalah secara dramatis dari George W. Bush pada pilpres tahun 2000 lalu. Al Gore berhasil meraih suara terbanyak (popular vote) namun kalah dari Bush dalam perolehan suara electoral college. Seandainya Al Gore menang di New Hampshire, dia harusnya bisa menduduki Gedung Putih.

No comments:

Post a Comment