Tuesday 6 November 2012

Warga DKI Buat Petisi Tolak Pembangunan 6 Ruas Tol ke Jokowi & PU

Sejumlah warga DKI membuat petisi menolak pembangunan 6 ruas jalan tol dalam kota Jakarta. Pembuatan 6 ruas jalan tol ini dinilai akan menambah jumlah kendaraan bermotor, mengurangi macet sementara dan tak mendukung konsep gubernur DKI Jokowi tentang 'moving people not car'.

Petisi ini digagas Ruang Jakarta (Rujak) Center for Urban Studies dan change.org. Salah satu pegiat Rujak, Elisa Sutanudjaja, mengatakan sebenarnya sudah menolak pembangunan 6 ruas tol ini sejak tahun 2007.

"Sekarang bedanya petisi ini bisa langsung sampai ke Menteri PU Djoko Kirmanto, ke Wamen PU Hermanto Dardak, ke Dinas Perhubungan dan Gubernur DKI. Tiap kali petisi masuk ke e-mail mereka. Kalau ada seribu juga itu yang masuk ke e-mail mereka," kata Elisa dalam perbincangan dengan detikcom, Selasa (6/11/2012).

Elisa menjelaskan, banyak orang tidak sepakat atas pembangunan 6 ruas tol dalam kota di Jakarta. Dan petisi ini menyuarakan hal itu.

"Intinya mendukung Pak Gubernur agar dia dengan tegas menolak (pembangunan 6 ruas tol), dan mendorong Pak Gubernur dengan janjinya yang 'moving people not car', jadi sustainable," kata arsitek yang juga pengajar di Universitas Pelita Harapan (UPH) ini.

Dia mencontohkan, studi kasus di Mumbai, India, ketika panjang jalan diperpanjang dua kali lipat antara tahun 1951 and 2007, jumlah penduduk bertambah 5,4 kali, dan jumlah kendaraan bertambah 43 kali. Tren di luar negeri malah menghancurkan jalan-jalan tol.

"Membangun jalan itu membuat makin macet, 3 bulan sampai 4 bulan pertama lancar, berikutnya terisi terus sama mobil baru," kata dia.

Faktor lain yang harus diperhatikan adalah kesehatan lingkungan. Belum ada kajian Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) konstruksi dan operasional setelah jalan tol diberlakukan.

"Kajian lingkungan hidupnya tidak mampu memberikan proteksi kerusakan lingkungan di masa depan. Kan mesti tahu berapa timbal yang akan timbul, upaya mencegah timbal, debu dan partikel lainnya. Selain CO dan CO2, semua gas polutan turun ke bawah, sampai 1 meter di atas jalan. Nah ini yang rentan terkena polutan anak kecil, sama sekali nggak terpikirkan kan hal ini," tutur Elisa yang mengatakan sudah mengirimkan surat audiensi pada Pemprov DKI namun belum berbalas ini.

Bila tertarik mendukung, petisi ini bisa dilihat di situs rujak.org dan change.org.

Sementara itu Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) pada Senin kemarin menegaskan dirinya mendukung pembangunan transportasi massal ketimbang 6 ruas tol di dalam kota. Kata Jokowi, pembangunan 6 ruas tol itu masih dikaji.

No comments:

Post a Comment