Insiden tewasnya napi di Lapas Kelas II A Kerobokan, Denpasar, kembali terjadi. Pada Selasa malam seorang napi bernama Agus Riyadi tewas.
Kalapas Kerobokan, I Gusti Ngurah Wiratna menjelaskan napi tersebut meninggal 23.45 Wita. "Sesak nafas, begitu sesak nafas, kami bawa ke RS Sanglah. Tapi akhirnya meninggal di sana," kataWiratna saat dihubungi VIVAnews, Rabu 21 November 2012.
Riyadi tewas karena over dosis narkoba? "Itu masih spekulasi. Yang bisa saya berikan saat ini, awalnya sesak nafas. Saya belum bisa bilang apakah ini over dosis atau bukan karena saya belum pegang medical record dari rumah sakit," jelasnya.
Tapi, setahu Wiratna, salah satu ciri over dosis adalah mulut berbusa. "Sementara Riyadi bersih jasadnya. Hanya sesak nafas. Tapi, ya kita tunggu saja medical record-nya."
Napi ini sempat membuat heboh Lapas Kerobokan beberapa waktu lalu. Itu terjadi ketika pasukan Badan Narkotika Nasional ingin menangkapnya, karena diduga ia masih mengendalikan narkoba dari dalam lapas terbesar di Bali itu. Bekas anggota Densus 88 rupanya melakukan perlawanan, sehingga menimbulkan kericuhan besar.
Kalapas menambahkan, Riyadi merupakan napi yang divonis lima tahun terkait kasus narkoba. Dalam catatan Lapas, yang bersangkutan bisa bebas pada 29 April 2015.
Sebelumnya, seorang tahanan Lapas Kelas III A Kerobokan, Denpasar, bernama Made Andi Mas Widiadnyana (31) tewas, Sabtu 16 November 2012. Belum diketahui penyebab pasti tewasnya Andi.
Luka Lebam
Kasat Reskrim Polres Badung, Ajun Komisaris Wayan Arta Ariawan, mengatakan hasil visum menunjukkan adanya luka gores dan lebam pada tubuh Andi. "Luka gores itu kecil dan kecil kemungkinan mengakibatkan kematian korban," kata Ariawan.
Untuk mengusut penyebab kematian napi itu, Polisi telah meminta keterangan sejumlah saksi dari dalam Lapas Kerobokan. Hasil pemeriksaan rumah sakit juga dijadikan petunjuk untuk mengungkap penyebab pasti kematian pemuda asal Kabupaten Buleleng itu.
Informasi yang dihimpun, Andi ditemukan petugas Lapas sudah dalam kondisi sekarat di selnya Blok D sekitar pukul 01.00 WITA, dini hari. Ia dilarikan ke RS Sanglah.
Nahas, dua jam mendapat perawatan, Andi meregang nyawa. Jasad Andi rencananya akan dibawa pulang ke kampung halamannya di Seririt, Singaraja, Kabupaten Buleleng sore ini.
Untuk mengusut penyebab kematian napi itu, Polisi telah meminta keterangan sejumlah saksi dari dalam Lapas Kerobokan. Hasil pemeriksaan rumah sakit juga dijadikan petunjuk untuk mengungkap penyebab pasti kematian pemuda asal Kabupaten Buleleng itu.
Informasi yang dihimpun, Andi ditemukan petugas Lapas sudah dalam kondisi sekarat di selnya Blok D sekitar pukul 01.00 WITA, dini hari. Ia dilarikan ke RS Sanglah.
Nahas, dua jam mendapat perawatan, Andi meregang nyawa. Jasad Andi rencananya akan dibawa pulang ke kampung halamannya di Seririt, Singaraja, Kabupaten Buleleng sore ini.
No comments:
Post a Comment