Wednesday 21 November 2012

Perusahaan Lokal Mulai Kuasai Perusahaan Asing. Lippo tertarik F&N dan Pertamina minat perusahaan Kanada

Dua pegawai Pertamina tengah berdiri di dekat mobil tangki BBM.
Kabar pengusaha terkaya Indonesia Chairul Tanjung mengakuisisi 100 persen saham Carrefour Indonesia menambah daftar panjang aksi korporasi raksasa bisnis Indonesia yang mengambil alih saham asing. Grup Lippo juga mengincar saham konglomerasi bisnis asal Singapura, Fraser & Neave Ltd (F&N), dan Pertamina juga melirik sejumlah perusahaan asing untuk menaikkan produksi minyaknya.

Chairul Tanjung alias CT sebelumnya sudah menguasai saham Carrefour Indonesia sebesar 40 persen. Tentu saja, saat ini CT melalui Trans Ritel menjadi pemegang saham tunggal perusahaan yang dulunya afiliasi dari Carrefour Perancis.

Tak tanggung-tanggung, Trans Corp yang juga pemilik Bank Mega ini harus merogoh US$750 juta atau sekitar Rp7,25 triliun untuk membeli 60 persen saham ini.  Trans Ritel pun harus mendapat suntikan dari 10 bank internasional sebesar 520 juta dari Credit Suisse, JP Morgan Securities, ING Bank, ANZ, Deutsche Bank, dan Standard Chartered.

Rencana besarnya, dalam jangka paling lama lima tahun, perlahan Carrefour di Indonesia akan berganti nama.

Sementara itu, raksasa bisnis Lippo Group melalui anak usahanya, Overseas Union Enterprise Ltd (OUE),  berambisi membeli saham perusahaan minuman, properti, dan percetakan di Singapura itu. 

Keluarga Riady mengajukan penawaran senilai 13,1 miliar dolar Singapura atau setara dengan Rp102 triliun untuk pembelian 40 persen saham produsen minuman soda bermerek F&N itu.

"Dengan akuisisi ini, OUE akan menjadi pemimpin perusahaan properti di Singapura dan kawasan regional," kata CEO OUE yang juga putra konglomerat Mochtar Riady, Stephen Riady, seperti dilansir laman AFP.
Penawaran konsorsium properti OUE ini sekaligus mementahkan ambisi taipan asal Thailand, Charoen Sirivadhanabhakdi yang juga berambisi memiliki F&N.

Sedangkan Pertamina juga tengah mengikuti tender pembelian perusahaan migas terbuka asal Kanada, Coastal Energy. Rencana pembelian itu bertujuan untuk meningkatkan produksi minyak Pertamina.

Seperti dikutip dari Financial Post, Pertamina berencana untuk membeli 15 persen saham Coastal Energy dengan harga US$23 per saham dengan total investasi mencapai US$2,6 triliun.

Coastal Energy merupakan perusahaan ekplorasi minyak dan gas yang memiliki sejumlah aset di Thailand dan Malaysia. Perusahaan ini didirikan pada 2004 dan mengakuisisi 50 persen saham Blok G5/43 di Teluk Thailand dari NuCoastal Limited.

Pada 2006, Coastal dan NuCoastal melakukan aksi merger dan mengkonsolidasikan seluruh kepemilikan saham di Blok G5/43.

No comments:

Post a Comment