Bank Indonesia melaporkan cadangan devisa Indonesia hingga akhir Oktober 2012 mencapai US$110,3 miliar atau naik US$100 juta dibandingkan posisi sebulan sebelumnya.
Pada akhir September, cadangan devisa Indonesia tercatat sebesar US$110,2 miliar. Dibandingkan bulan sebelumnya, kenaikan cadangan devisa kali ini tergolong kecil. Pada September 2012, cadangan devisa Indonesia naik US$2,5 miliar dibandingkan posisi bulan sebelumnya.
"Cadangan devisa ini setara 6,1 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri," seperti dikutip VIVAnews dari keterangan tertulis BI, Kamis, 8 November 2012.
BI melaporkan, defisit transaksi berjalan pada kuartal III-2012 telah turun menjadi 2,4 persen dari produk domestik bruto (PDB). Pencapaian ini lebih baik dibandingkan posisi kuartal II-2012 yang mengalami defisit 3,5 persen dari PDB.
Perbaikan defisit transaksi berjalan ini disebabkan membaiknya kinerja neraca transaksi perdagangan yang didorong oleh penurunan impor yang cukup tajam, khususnya barang-barang konsumsi. Di sisi lain, beberapa komoditas ekspor non-migas seperti minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) mulai tumbuh positif.
Transaksi modal dan finansial mencatat peningkatan surplus yang lebih besar, terutama didorong oleh investasi langsung, sehingga secara keseluruhan neraca pembayaran Indonesia triwulan III-2012 kembali mencatat surplus.
BI optimistis, neraca pembayaran Indonesia pada triwulan IV-2012 akan mengalami surplus yang lebih besar. Keyakinan itu didasarkan pada membaiknya transaksi berjalan serta meningkatnya surplus transaksi modal dan finansial, khususnya investasi langsung.
No comments:
Post a Comment