Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan bahwa Bali Democracy Forum (BDF) V merupakan wadah memecahkan permasalahan global dari perspektif demokrasi. Salah satunya permasalahan kebijakan pemerintah secara global.
"Seperti apa bangsa di dunia ini ikut mengatasi konflik yang mengancam kemanusian dari perspektif demokrasi. Kemajuannya nyata. Saya senang," kata SBY saat memberi keterangan resmi di sela pertemuan forum, Nusa Dua, Bali, Kamis 8 November 2012.
SBY melanjutkan, forum ini bukan hanya untuk negara berasas demokrasi saja. Siapa saja boleh bergabung untuk memperbincangkan demokrasi. Dan Indonesia, membuka ruang bagi negara-negara lain untuk ikut bergabung.
"Siap apun boleh hadir dan kita mengundang, utamanya negara di Asia, termasuk Australia dan Selandia Baru. Ini adalah forum di mana pemerintah bisa menyampaikan pandangannya tentang demokrasi, baik secara praktis maupun teori. Kami ingin berbagi pandangan dan berbagi pengalaman," kata SBY.
Tiap tahunnya, forum ini mengambil tema yang berbeda. Untuk tahun ini, forum mengambil tema "Memajukan Prinsip Demokrasi dalam Setting Global". Forum ini sudah mendengar pandangan dari para pemimpin negara yang hadir.
"Tentu beragam. Itulah indahnya demokrasi. Dan, akan kami pertahankan seperti ini. Di sinilah tempatnya. Apapun pandangan kita hormati. Kami tidak ingin niat maksud dan tujuan mengatakan satu pandangan salah, yang lain benar," kata SBY.
SBY mengatakan bahwa demokrasi tidak bisa diimpor begitu saja untuk diaplikasikan dalam suatu negara. "Harus diperhatikan perkembangan budaya. Meskipun ada nilai yang berlaku universal yang berlaku bagi semua bangsa dan negara," imbuh SBY.
No comments:
Post a Comment