umlah itu merupakan 21 persen dari total anggaran Dirjen Bina Marga tahun depan itu, yang besarnya Rp40 triliun.
Dirjen Bina Marga, Djoko Murjanto menjelaskan bahwa dana sejumlah Rp8, 40 triliun itu akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur di 26 propinsi yang masuk dalam enam koridor ekonomi nasional. Anggaran terbesar dialokasikan untuk wilayah Jawa, senilai Rp2,56 triliun. "Kemudian koridor Sumatera sebesar Rp1,73 triliun," ujar Djoko kepada VIVAnews, Minggu 11 November 2012.
Dan untuk koridor Kalimantan anggaran yang dialokasikan Rp1,28 triliun, koridor Papua dan Kepulauan Maluku Rp1,37 triliun, koridor Sulawesi Rp997,81 miliar, dan koridor Bali serta Nusa Tengara senilai Rp437,46 miliar.
Pendanaan pembangunan infrastruktur itu tidak hanya bersumber dari APBN, namun juga dari pinjaman luar negeri senilai Rp1,52 triliun. Sedangkan sisanya sebesar Rp6,88 triliun diambil dari APBN."Saya berharap anggaran ini bisa terserap maksimal, "kata Djoko.
Dirjen Bina Marga, Djoko Murjanto menjelaskan bahwa dana sejumlah Rp8, 40 triliun itu akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur di 26 propinsi yang masuk dalam enam koridor ekonomi nasional. Anggaran terbesar dialokasikan untuk wilayah Jawa, senilai Rp2,56 triliun. "Kemudian koridor Sumatera sebesar Rp1,73 triliun," ujar Djoko kepada VIVAnews, Minggu 11 November 2012.
Dan untuk koridor Kalimantan anggaran yang dialokasikan Rp1,28 triliun, koridor Papua dan Kepulauan Maluku Rp1,37 triliun, koridor Sulawesi Rp997,81 miliar, dan koridor Bali serta Nusa Tengara senilai Rp437,46 miliar.
Pendanaan pembangunan infrastruktur itu tidak hanya bersumber dari APBN, namun juga dari pinjaman luar negeri senilai Rp1,52 triliun. Sedangkan sisanya sebesar Rp6,88 triliun diambil dari APBN."Saya berharap anggaran ini bisa terserap maksimal, "kata Djoko.
No comments:
Post a Comment