Pemerintah berencana akan memulai pembangunan jalan tol Padang-Pekanbaru tahun 2013. Hatta Rajasa, Menteri Kordinator Bidang Perekonomian, mengatakan bahwa pembangunan jalan tol itu akan melibatkan Badan usaha Milik Negara (BUMN).
“BUMN mempersiapkan diri hingga akhir tahun ini,” kata Hatta dalam keterangan pers, Minggu 11 November 2012.
Hatta berharap Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan Pemerintah Kota Padang bisa memberi kontribusi dengan mengawal rencana ini. Salah satunya dengan memantau ketersediaan lahan yang menjadi rute jalan tol. Ketersediaan lahan, imbuhnya, kerap jadi kendala dalam pembangunan infrastruktur.
Jalan tol Padang-Pekanbaru ini merupakan bagian dari program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). “Jalan tol Padang-Pekanbaru ini akan terkoneksi dengan jalan tol Trans Sumatera,” kata Hatta. Nilai pembangunan jalan tol ini akan diumumkan lebih lanjut.
Adapun biaya pembangunan jalan tol bersumber dari APBN. Nantinya, pembiayaan jalan tol bersumber dari BUMN agar pelaksanaan pembangunannya lebih cepat. “Dananya bersumber dari dalam negeri, kita tidak ingin berutang ke luar negeri agar pemerintah bisa mengurangi rasio utang negara," tegasnya.
Proyek infrastruktur lainnya di Sumbar adalah rencana perluasan dan optimalisasi pembangunan Teluk Bayur. Dana yang dialokasikan sebesar Rp1,6 triliun dan diproyeksikan nilainya bertambah seiring dengan perluasan dan revitalisasi pembangunan kawasan itu.
Hatta berharap Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan Pemerintah Kota Padang bisa memberi kontribusi dengan mengawal rencana ini. Salah satunya dengan memantau ketersediaan lahan yang menjadi rute jalan tol. Ketersediaan lahan, imbuhnya, kerap jadi kendala dalam pembangunan infrastruktur.
Jalan tol Padang-Pekanbaru ini merupakan bagian dari program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). “Jalan tol Padang-Pekanbaru ini akan terkoneksi dengan jalan tol Trans Sumatera,” kata Hatta. Nilai pembangunan jalan tol ini akan diumumkan lebih lanjut.
Adapun biaya pembangunan jalan tol bersumber dari APBN. Nantinya, pembiayaan jalan tol bersumber dari BUMN agar pelaksanaan pembangunannya lebih cepat. “Dananya bersumber dari dalam negeri, kita tidak ingin berutang ke luar negeri agar pemerintah bisa mengurangi rasio utang negara," tegasnya.
Proyek infrastruktur lainnya di Sumbar adalah rencana perluasan dan optimalisasi pembangunan Teluk Bayur. Dana yang dialokasikan sebesar Rp1,6 triliun dan diproyeksikan nilainya bertambah seiring dengan perluasan dan revitalisasi pembangunan kawasan itu.
Perluasan Teluk Bayur nantinya diharapkan bisa menekan ongkos operasional serta menjadi jalur logistik perdagangan atau pelabuhan utama dalam mendistribusikan barang-barang saat terjadi bencana di daerah Sumbar atau Sumatera.
Dia menambahkan saat melakukan kunjungan kerja ke Jepang, Korea Selatan, dan Kuwait, para investor di ketiga negara tersebut tertarik berinvestasi di Sumatera Barat. “Tentu saja ada investor dari ketiga negara ini yang tertarik. Tapi, saudara harus memahami wilayah Sumbar terdiri dari hutan lindung dan hutan konservasi yang harus dijaga kelestariannya,” kata Hatta.
Selain investasi di infrastuktur itu, kata Hatta, sejumlah sektor ekonomi di Sumbar sangat potensial untuk menarik investor mancanegara, diantaranya sektor wisata atau kelautan.
Pembangunan infrastruktur di Sumbar dalam proyek MP3EI juga mencakup revitalisasi Trans Sumatera dan jalur kereta (railway) dengan melibatkan BUMN. Perusahaan pelat merah juga diprioritaskan untuk membangun Jembatan Selat Sunda (JSS). “BUMN akan kami libatkan dalam pembangunan JSS,” kata Hatta.
Dia menambahkan saat melakukan kunjungan kerja ke Jepang, Korea Selatan, dan Kuwait, para investor di ketiga negara tersebut tertarik berinvestasi di Sumatera Barat. “Tentu saja ada investor dari ketiga negara ini yang tertarik. Tapi, saudara harus memahami wilayah Sumbar terdiri dari hutan lindung dan hutan konservasi yang harus dijaga kelestariannya,” kata Hatta.
Selain investasi di infrastuktur itu, kata Hatta, sejumlah sektor ekonomi di Sumbar sangat potensial untuk menarik investor mancanegara, diantaranya sektor wisata atau kelautan.
Pembangunan infrastruktur di Sumbar dalam proyek MP3EI juga mencakup revitalisasi Trans Sumatera dan jalur kereta (railway) dengan melibatkan BUMN. Perusahaan pelat merah juga diprioritaskan untuk membangun Jembatan Selat Sunda (JSS). “BUMN akan kami libatkan dalam pembangunan JSS,” kata Hatta.
moga aja terealisasi...amien.
ReplyDeletebtw, kapan proyek ini mulai berjalan ya??