Raja Dangdut yang juga pendakwah Rhoma Irama menyatakan bakal ikut meramaikan bursa capres 2014. Rhoma mengaku mendapat dukungan dari sejumlah ulama dan habib di Jakarta.
Pernyataan itu disampaikannya dalam sebuah pengajian rutin di majelis taklim Al Habib Ali Al Habsyi di Kwitang, Jakarta Pusat, Minggu (11/11/2012).
"Maka jika ada amanah dari para habib, ini saya anggap sebagai amanah dari Allah SWT. Kalau memang dukungan ini konkret, kalau ada parpol sebagai kendaraan politik dengan bismillaahirrahmaanirrahiim, saya siap jadi capres di Indonesia, pada tahun 2014," ujar Rhoma di hadapan ribuan jemaah pengajian yang hadir.
Pantauan detikcom, setelah Rhoma menyatakan hal itu, sebagian jemaah ada yang berteriak 'Allahu Akbar', sebagian lagi meneriakkan 'Hidup Rhoma!'. Sejumlah habib yang mengenakan baju khas serba putih tampak hadir mendampingi Rhoma dengan duduk di sisi kanan dan kiri saat Rhoma berbicara di podium. Para Habib itu antara lain Habib Abdurrahman Al Habsyi, Habib Salim bin Jindan, Habib Novel bin Jindan, dan Kyai Agus Darmawan. Pengajian rutin itu digelar sejak pukul 07.00 WIB.
"Sebenarnya saya tidak punya obsesi untuk jadi Presiden. Sekarang Presiden itu sudah powerless. Tahun 2009, saya juga pernah dilamar oleh salah satu capres untuk menjadi cawapresnya. Dulu saya tidak mau, maka sekarang saya ada keterpanggilan," ujar Rhoma yang mengenakan baju serba putih itu.
Dia juga mengaku sejak 2004 ada yang membawa proposal partai kepada dirinya. Menurutnya, mereka blang parpolnya sudah eksis di 23 provinsi, dan mereka meminta kesediaan dirinya menjadi ketua umum.
"Saya tanya, kenapa bukan (alm. Zainuddin) MZ, kenapa nggak si anu atau si fulan. Kata mereka pertimbangannya adalah karena Anda memiliki elektabilitas, yaitu daya jual yang tinggi. Jadi gampang dijual. Anda punya akseptabilitas. Bisa diterima dua golongan. Secara sruktural Anda bukan orang NU atau Muhammadiyah. Anda seorang seniman yang juga seorang negarawan. Anda juga seorang pluralis, punya komitmen untuk membentuk karakter dan moral bangsa," akunya.
No comments:
Post a Comment