Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo nyaris menjadi korban pelemparan bom, Minggu 11 November 2012. Insiden itu terjadi saat Syahrul Yasin Limpo, yang juga Ketua DPD Partai Golkar Sulsel ini sedang memberikan kata sambutan pada kegiatan jalan bersama, sebagai rangkaian pelaksanaan HUT Golkar Makassar.
Pelaku pelemparan yang diketahui bernama Awaluddin, beralamat di Jalan Sultan Alauddin Nomor 259 itu, langsung diamankan polisi setelah sempat menjadi bulan-bulanan massa peserta jalan santai.
"Pelaku diamankan, ia membawa senjata api jenis revolver beserta 6 butir amunisi kaliber 38 mm," kata Kepala Bidang Humas Polda Sulselbar, Ajun Komisaris Besar Endi Sutendi di Mapolrestabes Makassar.
Berdasarkan pemeriksaan tim penjinak bom Gegana Polda Sulsel, bom rakitan yang dilemparkan ke arah gubernur Sulsel itu terdiri dari serbuk TNT dan paku sepanjang 5 cm. Bom itu memiliki berat 2 ons dan dinyatakan sebagai bom rakitan yang memiliki high explosive, atau berdaya ledak tinggi.
"Bom rakitan itu mirip dengan bom yang digunakan oleh para teroris yang ada di Poso Sulawesi Tengah," kata Endi Sutendi.
Namun kepolisian belum mengetahui motif utama pelaku. Apakah terkait dengan kasus teroris di Poso atau punya motif lain. "Kepolisian masih melakukan penyelidikan," katanya.
Insiden pelemparan bom ke arah Gubernur Sulsel, terjadi sekitar pukul 08.30 WITA. Syahrul saat itu berada di atas panggung, dan tiba-tiba dari arah kerumunan massa, Awaluddin, yang diidentifikasi sebagai mahasiswa sebuah universitas di Makasar nekat melakukan pelemparan.
Beruntung, bom tidak meledak dan Gubernur Sulsel selamat dari bom tersebut. Polisi yang menyelamatkan pelaku dari amukan massa, kemudian membawanya ke Polrestabes Makassar dengan menggunakan mobil Barracuda. Pelaku saat ini masih menjalani pemeriksaan intensif di Mapolrestabes Makassar.
No comments:
Post a Comment