Sunday 11 November 2012

Kerangka Vampir Kembali Diteliti di Inggris

Para arkeolog kembali meneliti makam yang berisi kerangka yang diduga merupakan kerangka vampir karena terdapat paku logam yang menancap di bagian jantung, bahu dan kaki.
Headline
Makam yang terletak di Southwell, Nottinghamshire, Inggris ini sebenarnya pertama kali ditemukan pada tahun 1959 oleh seorang arkeolog bernama Charles Daniels.
Saat pertama kali ditemukan, Daniels langsung mengenali bahwa kerangka tersebut bukanlah tengkorak yang biasa, namun tidak ada penyelidikan lebih lanjut saat itu.
Setelah bertahun-tahun meneliti, para arkeolog kembali merinci beberapa laporan baru dari penemuan kerangka di makam yang bertanggal antara tahun 550 hingga 700 itu.
"Komentar Daniels bukanlah sebuah lelucon bahwa ia memang telah memeriksa 'mata dari gigi' kerangka tersebut dan jelas ada keterkaitannya dengan vampir," kata Matthew Beresford, arkeolog dari Southwell Archaeology kepada DiscoveryNews.
Beresford dan anggota tim arkeolog lainnya melaporkan hasil penelitian terbaru itu secara menyeluruh mengenai tengkorak Southwell dengan menerbitkan dua buah buku, di mana vampir diangkat sebagai subjek.
Dalam bukunya, Beresford melihat konteks yang lebih luas dari sebuah permakaman. Termasuk penggalian yang terjadi di masa lalu yang ternyata memiliki fenomena pemakaman yang menyimpang, sesuatu yang hanya sedikit diakui di Inggris. Untuk itu, ia disebutkan meneliti 225 kerangka yang juga ditemukan di area makam tersebut pada tahun 1971.
"Selama periode Anglo-Saxon, para pencuri, pembunuh, atau pun pengkhianat dihukum dengan cara dikubur di tanah yang terendam air dengan kepala menghadap ke bawah, atau diikat dan dipenggal," kata Beresford dalam bukunya.
Perlakuan seperti ini, lanjut Beresford, kemudian diperluas penerapannya bagi siapapun yang melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat.
"Menurut legenda vampir Southwell, sepertinya kerangka yang ditemukan bukanlah yang terakhir yang dimakamkan di kota ini karena penduduk setempat khawatir bila hidup lagi akan menjadi sumber bencana bagi mereka," tambah Beresford.
Sebuah laporan surat kabar lokal tanggal 15 Februari 1822 menyebutkan, seorang terpidana kasus pembunuhan bernama Henry Standley ditemukan tewas gantung diri di dalam selnya. Pria ini dimakamkan di dekat persimpangan jalan dengan pasak yang terpancang ke tubuh.
"Lokasi tersebut dipilih sebagai permakaman karena dianggap merupakan lokasi ideal bagi seseorang terduga vampir. Teorinya, jika mereka hidup kembali maka mereka tidak mengetahui jalan kembali ke desa. Dan dalam cerita rakyat setempat, jika seseorang bunuh diri, maka berisiko besar menjadi vampir dalam kematiannya," ujar Baresford.

No comments:

Post a Comment