Korban tewas akibat banjir bandang di Desa Batanguru Timur, Kecamatan Sumarorong, Kabupaten Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat, bertambah menjadi 15 orang. Dua orang lainnya yang dinyatakan hilang masih dicari tim SAR gabungan.
"Pencarian akan dilakukan hingga 14 November mendatang," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dalam keterangan pers yang diterimaVIVAnews, Minggu 11 November 2012.
Sebanyak 20 orang pengungsi saat ini masih mengungsi di rumah kerabatnya. Sutopo mengatakan, tanggap darurat dinyatakan selama 14 hari sejak kejadian bencana 8-21 November 2012.
Banjir bandang ini juga menghanyutkan dua rumah, satu mobil, dan lumbung padi. Empat rumah dilaporkan mengalami rusak berat.
BPBD, Dinsos, Dinkes, dan SKPD setempat, dia melanjutkan, telah memberikan bantuan sembako, makanan siap saji, dan obat-obatan. Kebutuhan mendesak adalah alat komunikasi, perbaikan saluran air bersih, dan bantuan logistik.
BPBD, SKPD setempat, TNI/POLRI bersama seluruh elemen masyarakat masih bergotong royong melakukan pembersihan. Pendataan terkait perhitungan kerusakan dan kerugian akibat bencana juga masih dilakukan.
Menurut Sutopo, Desa Batanguru Timur memang daerah rawan banjir. Sebelumnya pernah terjadi banjir bandang 2 kali. Namun, tidak ada korban.
"Pemda Mamasa berencana merelokasi warga sekitar di tempat yang lebih aman saat rehabilitasi dan rekonstruksi usai bencana. Dalam hal ini warga akan diajak untuk membicarakan rencana program tersebut," tuturnya.
No comments:
Post a Comment