Ketua Badan Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat, M Prakosa, mengatakan ada dua oknum anggota Dewan lain yang disebut oleh Dirut BUMN melakukan pemerasan. Dua nama itu berbeda dengan yang dilaporkan oleh Menteri BUMN, Dahlan Iskan.
"Ada yang beda. Yang disampaikan direksi nanti melengkapi dari dua nama yang di-drop sama Pak Dahlan, jadi ada tujuh," kata M Prakosa di Gedung DPR, Jakarta, Selasa 20 November 2012.
Sebelumnya, Dahlan Iskan melaporkan ada tujuh nama oknum anggota DPR yang melakukan pemerasan kepada BUMN. Belakangan, Dahlan mencabut dua nama yang dilaporkan dengan alasan salah informasi. Sehingga, laporan Dahlan hanya menyebut lima oknum Dewan yang melakukan pemerasan.
"Ada yang beda. Yang disampaikan direksi nanti melengkapi dari dua nama yang di-drop sama Pak Dahlan, jadi ada tujuh," kata M Prakosa di Gedung DPR, Jakarta, Selasa 20 November 2012.
Sebelumnya, Dahlan Iskan melaporkan ada tujuh nama oknum anggota DPR yang melakukan pemerasan kepada BUMN. Belakangan, Dahlan mencabut dua nama yang dilaporkan dengan alasan salah informasi. Sehingga, laporan Dahlan hanya menyebut lima oknum Dewan yang melakukan pemerasan.
Prakosa memastikan, dua nama baru ini bukanlah dua anggota Dewan yang sebelumnya didrop oleh Dahlan. "Tadi disebutkan, dua nama yang disebutkan (Dahlan Iskan) salah nama, salah informasi," kata Prakosa.
Hari ini, ada tiga Dirut BUMN yang dipanggil oleh BK DPR. Mereka adalah Dirut PT Merpati Nusantara Airlines, PT Garam, dan PT PAL. Namun demikian, Prakosa enggan menyebut di BUMN mana dua nama baru itu melakukan pemerasan. "Salah satu dari tiga BUMN itu," katanya.
Hari ini, ada tiga Dirut BUMN yang dipanggil oleh BK DPR. Mereka adalah Dirut PT Merpati Nusantara Airlines, PT Garam, dan PT PAL. Namun demikian, Prakosa enggan menyebut di BUMN mana dua nama baru itu melakukan pemerasan. "Salah satu dari tiga BUMN itu," katanya.
No comments:
Post a Comment