Tuesday, 20 November 2012

Ini Cara Warga Gaza Bertahan Hidup di Tengah Agresi Israel. Menjauhi jendela, menimbun makanan, dan kalau perlu pindah rumah

Berbagai cara warga di Gaza, Palestina, untuk bertahan hidup di tengah perang dan terhindar dari serangan roket Israel yang menghantam wilayah mereka. Mulai dari menimbun makanan, menjauh dari jendela hingga pindah rumah.
Seorang ibu di Gaza di reruntuhan rumah yang roboh diroket Israel
Seperti yang dilakukan oleh Sami Dawood, seorang dokter anak di Gaza. Bersama dengan istri tiga anaknya, pria 40 tahun ini memutuskan meninggalkan kediaman mereka di kawasan Tel al-Hawa setelah roket Israel menghantam atap rumah.

Dawood lantas mengungsi ke rumah mertuanya di dekat stadion Palestina di tengah kota Gaza. Namun naas, Senin malam saat mereka tengah tertidur, roket Israel menghantam stadion itu setelah dituduh lokasi peluncuran roket.

"Akhirnya kami kembali ke rumah lagi," kata Dawood, dilansirABC News, Senin 19 November 2012.

Sementara itu, ibu rumah tangga, Amal Lubbad, memilih untuk tidur di ruangan yang jauh dari jendela. Lubbad tinggal di seberang rumah Jamal Dalu yang rata diroket Israel,menewaskan sembilan anggota keluarganya, Senin. Saat serangan itu terjadi, seluruh kaca jendela Lubbad pecah.

Bersama dengan suami dan delapan anaknya, wanita 39 tahun ini mengaku tidur di ruangan terjauh dari rumah Dalu. "Kami sangat ketakutan," kata Lubbad yang mengaku tidak tahu harus mengungsi ke mana.

Di saat seperti ini, pasokan makanan harus terus terjaga. Inilah yang dilakukan Ola Hani, 31, ibu dua anak. Hani mengatakan telah menyimpan cadangan makanan dan keperluan lainnya untuk satu minggu sejak perang Gaza empat tahun lalu. "Bahkan di saat tenang, saya tidak menyentuhnya," kata Hani.

Hani menyimpan makanan kalengan, kacang-kacangan, nasi, susu bubuk, dua radio kecil dan lilin. Suaminya, seorang bankir, saat ini sedang menjalani pelatihan di Yordania.
Tidur nyenyak di saat seperti sangat sulit dilakukan di Gaza. Suara bom dan pesawat jet Israel menggetarkan kaca jendela. Lengkingan sirine ambulans dan bising pesawat nirawak mata-mata Israel sering membangunkan warga dari tidurnya.

Hani mengakui dia dan anak-anaknya sangat ketakutan saat mendengar bom. "Tapi beberapa menit kemudian, kami bersorak dan tertawa ketika melihat roket Hamas yang mendarat di Tel Aviv," ujarnya.

No comments:

Post a Comment