Pemerintah terus melakukan upaya agar anggaran subsidi bahan bakar minyak pada 2013 mendatang tidak kembali jebol. Salah satunya adalah dengan cara menaikkan harga BBM bersubsidi, karena pemerintah memiliki kewenangan untuk menaikkan harga BBM bersubsidi pada 2013 mendatang.
Pelaksana Tugas Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Bambang PS. Brodjonegoro menjelaskan bahwa saat ini, pihaknya terus melakukan kajian untuk mencari formula yang tepat untuk menekan anggaran subsidi BBM. Pemerintah saat ini telah memiliki tiga opsi penghematan subsidi BBM.
"Paling ideal menaikkan harga, masalah subsidi BBM selesai," kata Bambang di Jakarta, Selasa 20 November 2012.
Menurut Bambang, opsi pertama adalah menaikkan harga BBM bersubsidi sebesar Rp500 per liter pada awal 2013. Opsi kenaikan harga ini akan menimbulkan penghematan subsidi BBM sebesar Rp21,2 triliun.
Sedangkan opsi kedua adalah mengalihkan semua angkutan umum dan barang dari menggunakan BBM bersubsidi menjadi bahan bakar gas. Pertimbangan opsi kedua tersebut adalah konsumsi Premium dari angkutan barang dan umum dapat turun tujuh persen untuk seluruh Indonesia.
"Untuk BBG pada 2013 telah dialokasikan subsidi LGV. Diperkirakan penghematan subsidi mencapai Rp6,6 triliun untuk seluruh Indonesia dan Rp3,9 triliun, jika diimplementasikan di Jawa-Bali," katanya.
Sedangkan opsi ketiga, seluruh kendaraan pribadi roda empat dilarang menggunakan BBM bersubsidi. Pemerintah akan menyediakan BBM alternatif dengan kandungan nilai oktan yang lebih tinggi dari Premium .
"Penghematannya kalau di Indonesia Rp50,2 triliun, sedangkan Jawa-Bali saja hemat Rp29,6 triliun," tutur Bambang.
No comments:
Post a Comment