Pada 480 tahun yang lalu, seorang penjelajah asal Spanyol, Fransisco Pizarro, beserta pasukannya membantai suku Indian Inca di Peru. Penaklukan atas suku Inca itu melalui cara yang licik.
Menurut laman The History Channel, jumlah pasukan Pizarro sebenarnya tidak sampai 200 orang. Namun untuk menaklukan ribuan orang suku Inca, mereka mengandalkan senjata api dan tipu muslihat.
Pizarro saat itu berhasil membujuk Raja Inca, Atahualpa, agar datang ke Cajamarca untuk menghadiri perayaan dia sebagai penguasa. Ketika perayaan berlangsung, Pizarro memerintahkan pasukannya untuk menembaki suku Inca yang hanya mengandalkan senjata tajam.
Pembantaian pun tak terelakkan. Hanya dalam satu jam, pasukan Pizarro membantai 5.000 orang suku Inca. Pasukan Pizarro berhasil menangkap Atahualpa. Raja Inca itu sempat dipaksa pindah keyakinan sebelum akhirnya dieksekusi mati pada 29 Agustus 1533 karena dianggap berupaya memberontak.
Penaklukan Pizarro atas suku Inca berlangsung pada momen tepat. Pada 1532, Kerajaan Inca dilanda perang saudara yang menewaskan banyak orang dan menyebabkan perpecahan di antara bangsa mereka sendiri.
Kerajaan Spanyol, melalui perantara Pizarro, membantu salah seorang putra penguasa Inca, Huascar, yang tengah berebut kekuasaan dengan saudaranya, Atahualpa.
Perang antara pasukan Spanyol pimpinan Pizarro dengan suku Inca terus berlangsung setelah matinya Atahualpa. Namun pembantaian Pizarro di Cajamarca itu menandakan berakhirnya era Kerajaan Inca dan dimulainya penjajahan bangsa Eropa di Amerika Selatan.
No comments:
Post a Comment