Sebab, dari hasil survei-survei yang dilakukan belakangan ini, nama-nama calon Presiden yang muncul masih didominasi kaum laki-laki.
"Biro Internal PPPA DPP Demokrat melakukan monitoring dan kajian terhadap hasil-hasil survei, nama-nama yang muncul dari kaum perempuan yang berpeluang maju masih sangat sedikit," kata Esther di Jakarta.
Ada beberapa hal yang melatarbelakangi Biro Internal PPPA DPP Demokrat, dengan mendorong perempuan ikut bertarung di Pilpres 2014. Menurutnya, jika pun ada nama perempuan yang muncul dalam bursa capres, tingkat popularitas dan elektabilitasnya masih rendah. Apalagi, politisi perempuan yang masuk bursa capres juga tidak banyak bertambah.
"Kita dorong nama-nama calon perempuan, supaya masyarakat tidak kaget dengan adanya capres perempuan. Jangan sampai isu gender masih digunakan alat untuk menjegal calon lain," ujarnya.
Esther menjelaskan, perempuan memiliki karakteristik yang belum tentu dimiliki kaum laki-laki. Misalnya, kepekaan terhadap kemiskinan, peduli anak dan kelompok minoritas, sampai mengatasi masalah dengan lebih mengedepankan upaya damai.
Menurutnya, sudah saatnya Pilpres 2014 tidak didominasi kaum pria. Untuk itu, partai-partai politik harus membuka peluang pada perempuan agar bisa maju di Pilpres mendatang.
Esther juga mengatakan, secara resmi Partai Demokrat belum memutuskan siapa yang akan maju dalam Pilpres dua tahun mendatang. Demokrat, kata dia, hanya mengumpul dan menjaring siapa saja perempuan yang mempunyai kapasitas dan layak untuk dicalonkan.
"Biro Internal PPPA DPP Demokrat melakukan monitoring dan kajian terhadap hasil-hasil survei, nama-nama yang muncul dari kaum perempuan yang berpeluang maju masih sangat sedikit," kata Esther di Jakarta.
Ada beberapa hal yang melatarbelakangi Biro Internal PPPA DPP Demokrat, dengan mendorong perempuan ikut bertarung di Pilpres 2014. Menurutnya, jika pun ada nama perempuan yang muncul dalam bursa capres, tingkat popularitas dan elektabilitasnya masih rendah. Apalagi, politisi perempuan yang masuk bursa capres juga tidak banyak bertambah.
"Kita dorong nama-nama calon perempuan, supaya masyarakat tidak kaget dengan adanya capres perempuan. Jangan sampai isu gender masih digunakan alat untuk menjegal calon lain," ujarnya.
Esther menjelaskan, perempuan memiliki karakteristik yang belum tentu dimiliki kaum laki-laki. Misalnya, kepekaan terhadap kemiskinan, peduli anak dan kelompok minoritas, sampai mengatasi masalah dengan lebih mengedepankan upaya damai.
Menurutnya, sudah saatnya Pilpres 2014 tidak didominasi kaum pria. Untuk itu, partai-partai politik harus membuka peluang pada perempuan agar bisa maju di Pilpres mendatang.
Esther juga mengatakan, secara resmi Partai Demokrat belum memutuskan siapa yang akan maju dalam Pilpres dua tahun mendatang. Demokrat, kata dia, hanya mengumpul dan menjaring siapa saja perempuan yang mempunyai kapasitas dan layak untuk dicalonkan.
No comments:
Post a Comment