Berdasarkan data yang dimiliki Forum Mhout, gajah di Sumatera tinggal 3000-4000 ekor pada 2006. "Jika melihat habitat mereka, sekarang pasti berkurang," kata Nazaruddin, Ketua Forum Mhout, kepada VIVAnews, Minggu 11 November 2012.
Penyebab utama dari makin berkurangnya jumlah gajah itu adalah rusaknya hutan sebagai tempat tinggal mereka. Kerusakan itu karena korporasi. Forum Mhout dan FKGI mengaku sudah berulang kali menyampaikan kepada pemerintah, agar konservasi hutan di Sumatera dihentikan.
Penyebab utama dari makin berkurangnya jumlah gajah itu adalah rusaknya hutan sebagai tempat tinggal mereka. Kerusakan itu karena korporasi. Forum Mhout dan FKGI mengaku sudah berulang kali menyampaikan kepada pemerintah, agar konservasi hutan di Sumatera dihentikan.
Selain itu, kawasan habitat gajah harus ditentukan dan tidak boleh diganggu oleh aktivitas apapun. "Bukan hanya Forum Mhout dan FKGI, dari lembaga dunia pemerhati gajah pada 11 November 2011 lalu juga sudah membuat pernyataan bahwa dunia gajah Indonesia khususnya Sumatera sedang kritis," jelasnya.
Nazaruddin berharap bahwa pemerintah segera bertindak sebelum kawasan hutan sebagai tempat hidup para gajah itu benar-benar habis.
Menurut Nazaruddin, Forum Mhout mendukung upaya pengembangbiakan hewan tambun ini dengan mengawinkan mereka yang tinggal di perusahaan perkebunan atau kebun binatang. Dengan upaya itu gajah sumatera bisa terus berkembang biak, meski dalam pengawasan. "Hanya itu yang bisa diharapkan," katanya.
Nazaruddin berharap bahwa pemerintah segera bertindak sebelum kawasan hutan sebagai tempat hidup para gajah itu benar-benar habis.
Menurut Nazaruddin, Forum Mhout mendukung upaya pengembangbiakan hewan tambun ini dengan mengawinkan mereka yang tinggal di perusahaan perkebunan atau kebun binatang. Dengan upaya itu gajah sumatera bisa terus berkembang biak, meski dalam pengawasan. "Hanya itu yang bisa diharapkan," katanya.
No comments:
Post a Comment