Friday 16 November 2012

Imigran Gelap Asal Rohingya Diamankan di Lampung. Empat imigran gelap Rohingya itu diserahkan ke PBB

Kelompok muslim Rohingya kerap mendapat kekerasan hingga memaksa mereka mengungsi
Kepolisian menggagalkan usaha empat imigran asal Myanmar yang mencoba memasuki wilayah Indonesia secara ilegal. Kepolisian lantas menyerahkan keempat imigran gelap Rohingya itu ke Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang mengurusi imigran, International Organization for Migration (IOM).

Kabid Humas Polda Lampung AKBP Sulistyaningsih menjelaskan, keempat imigran gelap itu diamankan di areal Seaport Interdiction Pelabuhan Bakauheni, Kamis 15 November 2012 pukul 11.15 WIB. Awalnya, petugas mencurigai sebuah mobil Toyota Avanza hitam bernopol BK 1204 KQ.
"Mobil ini dikemudikan Mustafa Harahap, 40 tahun," jelas Sulis kepada VIVAnews, Jumat 16 November 2012. Mustafa diketahui warga Jalan Karya Nomor 5 Karang Berombak, Sai Agol, Medan, Sumatera Utara.
Betul saja, ternyata penumpang mobil itu empat warga Myanmar tanpa dilengkapi dokumen yang sah. Mereka adalah Zainal Abidin (26), Nizam Udin (27), Rufikul (34), dan M Aki (40). "Semuanya bekerja sebagai buruh," ujarnya.
Keempat imigran ini, dia melanjutkan, diserahkan ke IOM.
Kelompok muslim Rohingya dan etnis Buddha yang tinggal di Rakhine kerap terlibat bentrok. Bentrok sudah berlangsung sejak Juni lalu dengan korban tewas di kubu Muslim Rohingya hingga Oktober mencapai 84 orang. Namun, para ahli yang dikutip oleh Press TVmenunjukkan bahwa korban lebih dari 500 orang.

Awal Juli, Amnesty International mengatakan adanya berbagai tindak kekerasan, termasuk pembunuhan dan pemerkosaan, oleh pasukan keamanan Myanmar. Dilaporkan lebih dari 53.000 Muslim Rohingya mengungsi mencari tempat aman.

Presiden Myanmar, Thein Sein, sebelumnya mengatakan, 800 ribu penduduk Rohingya harus ditempatkan di sejumlah kamp dan dikirim ke Bangladesh melalui perbatasan. Kebijakan Myanmar itu dinilai para penggiat HAM sebagai pembersihan etnis.

Presiden Thein Sein menolak mengakui etnis Rohingya sebagai warga negara Myanmar. Ia menganggap mereka sebagai imigran dari Bangladesh. Namun, pemerintah Bangladesh sendiri mengaku kewalahan dan tak mampu menerima limpahan pengungsi Rohingya di negerinya. 

No comments:

Post a Comment