Raksasa internet Google memperluas fitur Google Street View, dengan melingkupi daerah bencana. Perusahaan teknologi ini telah membuat peta digital untuk wilayah Jepang yang terguncang gempa dan tsunami pada Maret 2011 lalu.
Bencana tersebut membuat gedung dan bangunan rusak dan hancur. Warga korban bencana tersebut kemudian bingung apa yang harus dilakukan terhadap gedung dan bangunan yang telah hancur.
Beberapa warga ingin semua sisa-sisa kehancuran tersebut segera dibersihkan untuk meringankan kepedihan warga yang kehilangan keluarga dan teman. Sementara warga lainnya, ingin meninggalkan kehancuran tersebut sebagai pengingat dan monumen bagi warga yang masih hidup.
Bencana tersebut membuat gedung dan bangunan rusak dan hancur. Warga korban bencana tersebut kemudian bingung apa yang harus dilakukan terhadap gedung dan bangunan yang telah hancur.
Beberapa warga ingin semua sisa-sisa kehancuran tersebut segera dibersihkan untuk meringankan kepedihan warga yang kehilangan keluarga dan teman. Sementara warga lainnya, ingin meninggalkan kehancuran tersebut sebagai pengingat dan monumen bagi warga yang masih hidup.
Sebagian besar masyarakat memutuskan untuk membersihkan kerusakan dan membangun kembali. Tapi mereka ingin tetap ada yang dikenang untuk mengingat peristiwa memilukan tersebut.
Google kemudian datang untuk menjembatani dua sudut pandang tersebut, yaitu dengan arsip online menakjubkan dari bangunan yang hancur tersebut. Ini merupakan bagian dari proyek yang disebut Memories for the Future.
Program Google ini merupakan perluasan dari proyek Google untuk "arsip digital" zona bencana di fitur Google Street View. Fitur ini akan menyajikan pola gambar "sebelum dan sesudah". Google menambahkan 30 bangunan atau situs, dan pengguna dapat mengamati kerusakan bangunan.
Bangunan tersebut merupakan bukti penting untuk tsunami yang luar biasa. Tsunami ini bahkan membanjiri puncak bangunan yang bertingkat empat.
Fitur Street View ini memungkinkan warga menjelajahi setiap lantai bekas balai kota Rikuzentakata, salah satu kota yang paling parah di Tohoku, atau wilayah timur laut Jepang. Pada lantai pertama bekas balai kota ini, sisa-sisa mobil menonjol di tengah puing-puing, sementara terdapat tanda merah "X" pada salah satu dinding gedung ini menjadi penanda penemuan mayat.
Google kemudian datang untuk menjembatani dua sudut pandang tersebut, yaitu dengan arsip online menakjubkan dari bangunan yang hancur tersebut. Ini merupakan bagian dari proyek yang disebut Memories for the Future.
Program Google ini merupakan perluasan dari proyek Google untuk "arsip digital" zona bencana di fitur Google Street View. Fitur ini akan menyajikan pola gambar "sebelum dan sesudah". Google menambahkan 30 bangunan atau situs, dan pengguna dapat mengamati kerusakan bangunan.
Bangunan tersebut merupakan bukti penting untuk tsunami yang luar biasa. Tsunami ini bahkan membanjiri puncak bangunan yang bertingkat empat.
Fitur Street View ini memungkinkan warga menjelajahi setiap lantai bekas balai kota Rikuzentakata, salah satu kota yang paling parah di Tohoku, atau wilayah timur laut Jepang. Pada lantai pertama bekas balai kota ini, sisa-sisa mobil menonjol di tengah puing-puing, sementara terdapat tanda merah "X" pada salah satu dinding gedung ini menjadi penanda penemuan mayat.
Pengguna juga dapat memeriksa pemandangan dari atap balai kota, lokasi di mana puluhan pekerja dan warga sekitar melewatkan malam, berharap segera mendapat pertolongan.
Memories for the Future juga memiliki gambar bangunan yang rusak parah dari kota-kota lain, seperti Kamaishi dan Ofunato di Prefektur Iwate dan Namie di Prefektur Fukushima. Program pengarsipan ini juga mencakup gambar bangunan baru yang dibangun sejak bencana. (Wall Street Journal)
Memories for the Future juga memiliki gambar bangunan yang rusak parah dari kota-kota lain, seperti Kamaishi dan Ofunato di Prefektur Iwate dan Namie di Prefektur Fukushima. Program pengarsipan ini juga mencakup gambar bangunan baru yang dibangun sejak bencana. (Wall Street Journal)
No comments:
Post a Comment