Friday, 7 December 2012
Tidak Gentar, Presiden Mesir Tetap Pertahankan Dekritnya. Pidato Mursi semakin memicu amarah massa di jalan-jalan Mesir
Setelah kekerasan dan demonstrasi berlangsung hampir dua pekan di Mesir, menewaskan sedikitnya lima orang, Presiden Mohamed Mursi akhirnya angkat bicara. Dalam pidatonya, dia menegaskan tidak akan mundur dari dekrit yang telah dibuatnya dan akan menghukum para perusuh.
Seperti diberitakan CNN, Kamis 6 Desember 2012, selain menyatakan tidak akan membatalkan dekrit, Mursi mengutuk para demonstran yang melakukan kekerasan. Kepada para perusuh, Mursi menggunakan kata-kata "mereka yang menentang saya dan para pendukungnya."
Mursi terutama mengecam para demonstran yang membawa senjata dan melawan petugas. Menurutnya, para perusuh ini didukung dan didanai oleh "anggota korup rezim lama". Mursi bersumpah akan menyeret para perusuh ke penjara.
"Mereka tidak akan lolos dari hukuman," kata Mursi dalam pidatonya yang disiarkan langsung di televisi nasional.
Komentar Mursi ini semakin meledakkan amarah para penentangnya. Ratusan demonstran di lapangan Tahrir, Kairo, berteriak-teriak "Pergi! Pergi! Pergi!" saat Mursi pidato. Beberapa menit usai pidatonya, markas Ikhwanul Muslimin di Kairo diserang dan dibakar.
Dalam Twitternya, Ikhwanul Muslimin menuliskan bahwa markas mereka diserang teroris. Ratusan orang bersenjata mengepung gedung tersebut. Ikhwanul Muslimin sebagai pendukung nomor wahid Mursi sering menjadi sasaran demonstran.
Jihad Haddad, penasehat senior Partai Keadilan dan Kebebasan, sayap politik Ikhwanul Muslimin, mengatakan dalam Twitternya bahwa dalam dua minggu terakhir, sebanyak 36 kantor partai dan organisasi mereka dihancurkan para perusuh.
Sementara itu, massa demonstran juga menyerbu ke kediaman Mursi di Zagazig. Polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa. Sedikitnya 20 orang demonstran dan enam petugas mengalami luka-luka. Delapan orang ditahan karena membawa pedang dan tongkat. Mursi saat itu tidak ada di tempat.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment