Monday, 12 November 2012

Asteroid Menabrak Bumi Berulang Kali

Sekitar 30 persen dari 180 kawah yang ada di Bumi, kemungkinan besar merupakan akibat dari asteroid yang menabrak Bumi. Peristiwa ini terjadi sejak miliaran tahun lalu hingga yang terakhir kali terjadi di zaman es, 12,900 tahun lalu.
Dalam catatan sejarah yang sangat kita kenal bahwa asteroid menabrak bumi terjadi di zaman es, zaman yang membunuh sebagian besar makhluk hidup termasuk Dinosaurus. Bagaimana dengan tahun-tahun sebelumnya, apakah Bumi pernah mengalami hal yang sama atau bahkan lebih buruk dari apa yang kita perkirakan.

Asteroid Dan Komet Besar Menabrak Bumi

Sejauh ini, saya menemukan hasil analisa yang menyebutkan adanya bencana besar ribuan dan jutaan tahun lalu. Salah satunya penelitian di Greenland dan analisa independen di situs Topper, South Carolina.
asteroid menabrak bumi
Ilustrasi asteroid menabrak bumi / Credit: NASA-Don Davis
Studi baru yang diterbitkan Proceedings of the National Academy of Sciences menerangkan bahwa sebuah komet besar meledak di Kanada sekitar 12,900 tahun lalu yang memusnahkan makhluk hidup (termasuk manusia) di Amerika Utara dan mengakibatkan Bumi memasuki zaman es. Studi ini juga dirilis Malcolm A.LeCompte, evaluasi independen microspherule yang bertentangan dengan hipotesis Younger Dryas, PNAS, 17 September 2012.
Sejak tahun 2007 banyak ilmuwan mempertanyakan bagaimana terjadinya zaman es akibat komet besar, dan situs Topper yang terletak di sungai Savannah bagian barat Allendale County-South Carolina berada diwilayah yang dianggap sebagai tempat jatuhnya komet.
Pada tahun 2007, arkeolog yang dipimpin oleh Dr.Richard Firestone dari Lawrence Berkeley National Laboratory menemukan logam ‘spherules’ dan berlian berukuran nano di lapisan sedimen berusia 12,900 tahun lalu. Campuran partikel ini dianggap sebagai suatu obyek luar angkasa, mungkin berupa komet atau meteorit yang meledak di atmosfer bumi. Di antara situs yang ditemukan, Topper merupakan salah satu situs paling murni di Amerika Serikat yang digunakan sebagai penelitian Clovis, salah satu dari manusia kuno.
Menurut Dr.Albert Goodyear, studi independen ini merupakan contoh bagaimana situs Topper terhubung dengan disiplin ilmu yang lain, seperti arkeologi manusia purba dengan studi signifikan Pleistosen (skala waktu geologi). Periode zaman es ekstrim yang dimulai sekitar 12,900 tahun yang lalu dan berlangsung selama 1,300 tahun. Analisa zaman es menyatakan bahwa telah terjadi periode pemanasan surya progresif setelah zaman Es terakhir, tetapi alasan ini masih belum jelas.
Tim Dr.Firestone memberikan sebuah teori provokatif, bahwa peristiwa berdampak besar (mungkin komet atau asteroid) merupakan katalis. Sampling dan analisis rinci sedimen di lapisan bumi berusia sekitar 12,900 tahun yang lalu, sampling yang juga disebut Younger-Dryas Boundary (YDB) memberikan bukti mikro-partikel seperti besi, silika iridium, dan nano-berlian. Partikel ini diyakini sangat konsisten dengan peristiwa berdampak besar yang bisa membunuh manusia Clovis dan hewan Amerika Utara. Tiga puluh enam spesies termasuk mastodon, mammoth dan harimau bergigi pedang, mereka punah di zaman es.
Kemudian Dr.Malcolm LeCompte, seorang profesor asosiasi penelitian di Elizabeth City State University, memulai studi independen pada tahun 2008 dan menyempurnakan pengambilan sampel serta metode pengurutan di Blackwater Draw di New Mexico dan situs Topper, dan juga mengambil sampel Paw Paw Cove di Maryland.
Setiap situs ditemukan Spherules mikroskopis yang sama, ber-diameter rambut manusia dan berbeda bentuknya. Menjelaskan materi kecil berbentuk bantalan bola hitam dengan pola permukaan rusak yang dihasilkan dari pengkristalan yang kemudian didinginkan seketika. Penyelidikan ini menegaskan bahwa Spherules tidak berasal dari kosmik tetapi terbentuk dari materi di bumi karena dampak ekstrem.

Kawah Tertua Greenland Diduga Akibat Tabrakan Asteroid

Ilmuwan Eropa telah menemukan kawah selebar 100 km yang diduga akibat bencana asteroid besar atau komet sekitar jutaan tahun sebelum adanya tabrakan benda lain di Bumi. Hasil penelitian ini tercatat pada ‘The Mesoarchaean Maniitsoq structure, West Greenland. Earth and Planetary Science Letters 337–338, 1 July 2012.
Kawah spektakuler di Bulan terbentuk dari dampak asteroid dan komet antara 3 atau 4 miliar tahun yang lalu. Bumi yang jauh lebih besar gravitasinya pasti pernah mengalami tabrakan bahkan lebih hebat dari yang pernah ditemukan, tapi bukti telah hilang akibat pembentukan bebatuan yang lebih muda.
Kawah tertua di Bumi telah terbentuk sekitar 2 miliar tahun yang lalu dan kemungkinan ada kawah yang lebih tua. Sebuah tim ilmuwan Cardiff University, Geological Survey of Denmark and Greenland (GEUS) di Kopenhagen,Lund University di Swedia dan Institut Planetary Science di Moskow, telah menemukan sisa-sisa dampak bencana asteroid besar dekat wilayah Maniitsoq di Barat Greenland yang berusia 3 miliar tahun lalu. Kawah terbesar dan tertua sebelum studi ini selebar 300 km, yang dikenal kawah Vredefort di Afrika Selatan, berusia 2 miliar tahun.
Kawah tersebut berbentuk mangkuk, selama 3 miliar tahun sejak terjadinya tabrakan, tanah terkubur sedalam 25 km di bawah permukaan saat ini. Semua bagian eksternal struktur dampak telah hilang dan efeknya menembus jauh lebih dalam dibawah kawah yang mungkin masih bisa dianalisa.
Sekitar 30 persen dari 180 kawah yang ada di Bumi mengandung sumber daya alam penting berupa mineral atau minyak dan gas. Dugaan, bahwa kawah yang mengandung mineral ini merupakan dampak kejadian besar, seperti astroid ataupun komet yang menabrak bumi.
Jadi, sebenarnya berapa kali asteroid pernah menabrak bumi? Kita juga tidak perlu heran jika prediksi NASAditahun 2040 akan mengulang sejarah dunia. Kenapa harus khawatir akan adanya bencana besar? Masa depan seperti apa yang kita fikirkan. Alam terus berputar dan hingga suatu titik dimana manusia tidak kuasa menahan bencana tersebut, ini bukan pertama kalinya asteroid menabrak bumi.

No comments:

Post a Comment