Monday, 12 November 2012

Radiasi Sebabkan Spesis Ukuran Raksasa

Ukuran raksasa terjadi di zaman dinosaurus yang melibatkan tanaman dan hewan. Hal ini menjadi misteri selama bertahun-tahun dengan dugaan yang mungkin tidak masuk akal. Mengapa makhluk hidup ini berukuran besar dan mengapa sekarang burukuran jauh lebih kecil?
Dan saya teringat dengan film Hulk, bagaimana mungkin ukuran tubuhnya berubah seketika dan dalam hitungan detik berukuran raksasa. Ide yang diangkat dalam film Hulk berdasarkan cerita ilmiah, akibat radiasi. Dan semua itu pernah terjadi di tahun 1950-an dalam sebuah riset tanaman pangan.

Telusuri Jejak Raksasa Zaman Dinosaurus

Sebuah petunjuk ditemukan dalam hasil uji coba yang dilakukan di Amerika Serikat selama tahun 1950-an, petunjuk lain ditemukan pada kerak bumi. Semua penelitian ini tertulis dalam beberapa buku seperti Deadly Arsenals: Nuclear, Biological, and Chemical Threats (Joseph Cirincione), Biological Weapons: From the Invention of State-sponsored Programs to Contemporary Bioterrorism (Jeanne Guillemin), dan ulasan khusus tentang gigantisme ‘Biology of the Sauropod Dinosaurs: Understanding the Life of Giants’ (Nicole Klein, Kristian Remes, Carole T. Gee, P.Martin Sander).
Dinosaurus, jejak raksasa
Ilustrasi Dinosaurus / Credit: blirk.net
Ilmuwan Amerika Serikat menggunakan radiasi pada tanaman pangan dan berharap dapat membantu suply pangan di dunia. Ketika tanaman ini terkena radiasi tingkat tinggi akan mengalami pertumbuhan yang cepat dan bulir gandum beratnya menjadi 3 kilogram, semangka enam kali ukuran normal, dan hewan yang memakan hasil riset ini berukuran raksasa (besar).
Petunjuk lainnya ditemukan dalam kerak bumi adanya radioaktif, tetapi tidak mungkin tingkat radioaktivitas di masa lalu sama seperti tingkat saat ini (tentunya akibat ujicoba radioaktiv).
Dunia yang begitu jauh di masa lalu sebagian besar ada di bumi, elemen yang lazim digunakan adalah uranium. Ini merupakan proses yang terkenal dan didokumentasikan di antara fisikawan, bahwa uranium menjadi penyebab utama selama jutaan tahun. Pendapat ini juga merupakan pernyataan terkait dengan ditemukannya deposit timah di Afrika dekat mata air, yang dianggap merupakan reaktor nuklir alami ketika proses uranium di masa lalu sangat tidak mungkin terjadi.
Meskipun saat ini tidak ada konsentrasi uranium dengan kemurnian seperti itu, beruntungnya ilmuwan pernah menemukannya. Proses penelitian diatas secara langsung menjelaskan bagaimana radiasi menyebabkangigantisme (raksasa), dan ilmuwan yakin bahwa mayoritas ‘timbal’ dalam kerak bumi dulunya uranium. Jutaan tahun dibutuhkan agar uranium bisa berkorelasi di zaman raksasa. Meskipun korelasi ini tidak membuktikan sebab-akibat, ada fakta lain yang mendukung hipotesis tersebut. Kemungkinan bahwa tingkat radiasi di bumi meningkat yang menyebabkan ukuran raksasa pada tanaman, dinosaurus, dan serangga arthropoda di masa lalu. Selanjutnya, dengan adanya radiasi tanaman memiliki pertumbuhan cepat yang menjadi sumber makanan bagi herbivora.
Kebanyakan hewan air dianggap sebagai makhluk berukuran normal, dan tingkat radiasi dalam air akan menjadi jauh lebih rendah dari pada permukaan bumi. Perlu diingat, bahwa air merupakan buffer yang digunakan dalam reaktor nuklir.
Ekologi seperti lingkungan radioaktif akan sangat berbeda, dan mutasi mungkin akan terjadi hingga membuat seluruh spesies berevolusi, berkembang, dan kemudian punah dalam rentang ratusan bahkan ribuan tahun. Lingkungan seperti itu akan membuat perkembangan genetik alam berjalan jauh lebih cepat dari saat ini, sebagian besar mengalami kegagalan percobaan ketika adanya seleksi alam namun beberapa diantaranya memiliki ciri yang akan memungkinkan mereka berkembang.
Seperti rumput laut dan Kudzu menunjukkan pertumbuhan harian yang cepat. Pada tingkat pertumbuhan kudzu, jika terkena radiasi yang kuat akan, pertumbuhannya bagaikan raksasa dan akan sangat mengerikan.

Hipotesis Penyebab Ukuran Raksasa

Ada bukti lain yang mendukung hipotesis teoritis ini, bukan teorema rinci tapi hanya dugaan logis dan mendukung. Kadal dan spesis sejenisnya, seperti dinosaurus yang menunjukkan ketahanan lebih kuat bila terkena radiasi daripada mamalia, gen yang kompleks mudah tersingkir dari susunannya diakibatkan radiasi yang kuat seperti menciptakan kanker dan cacat lahir.
Gen sederhana lebih tahan terhadap bahaya radiasi. Contohnya beberapa serangga seperti kecoa, mereka dapat menahan dan berkembang biak bila terkena radiasi yang membunuh kebanyakan mamalia dan manusia.
Ilmuwan memiliki sampel yang valid di mana mereka dapat menarik kesimpulan. Para ahli mengakui bahwa mereka mungkin telah menemukan kurang dari 1% dari semua tumbuhan dan hewan yang hidup sepanjang awal perubahan biologi. Paleontologis mampu memantapkan pandangan mereka dari masa lalu, sayangnya berbagai disiplin ilmu jarang bekerja sama dalam memuntuskan argumen masing-masing.
Argumen tentang Sphinx menyatakan tentang adanya erosi air, seperti teorema Mesir Kuno yang tidak dapat menerima data penelitian ini. Asumsi yang jelas untuk tidak berpikir bahwa ukuran raksasa di dunia kuno lebih aneh dari yang bisa dibayangkan.

No comments:

Post a Comment