In Atlantis: Egyptian Genesis karya Ian Driscoll dan Matius Kurtz, mereka menyelidiki mitologi munculnya teksMesir kuno yang tertulis pada dinding Kuil Edfu sebagai sumber yang mungkin merujuk pada narasi Plato. Ian memperluas penyelidikan ini di bagian kedua yang menyertakan munculnya mitologi seluruh dunia, membandingkan tema yang ditemukan dalam mitos budaya berbeda dalam kisah Plato tentang peradaban Atlantis yang hilang.
Teks Mesir Kuno Di Dinding Kuil Edfu
Sejak Plato menyebutkan mitos Atlantis dalam dialog Timaeus dan Critias, banyak menimbulkan pertanyaan kisahlegenda Atlantis dan menjadi perdebatan sengit. Aristotelesmenyatakan dengan tegas bahwa legenda Atlantis tidak memiliki dasar sejarah.
Proclus, sering mengutip Neo-Platonis di abad ke-5 yang membuat penjelasan bahwa cerita ini ditafsirkan sebagaialegori spiritual, nyata dan bagian dari peristiwa sejarah. Teori modern bermunculan tentang adanya legenda Atlantis diantaranya hipotesis Santorini modern (Tediously Skolastik), dan Atlantis sebagai representasi dramatis mekanika kuantum. Atlantis dinyatakan sudah berulang kali ditemukan, seratus lokasi yang berbeda pada abad sebelumnya belum termasuk penemuan saat ini.
Kuil Edfu dibangun antara 237 dan 57 SM zaman Mesir kuno, kemungkinan masuk dalam proyek konstruksi pemerintahan Firaun Ptolemeus yang menjadi salah satu bangunan paling terawat baik di Mesir. Ukiran pada dinding merupakan salah satu kisah-kisah mitologis yang paling unik dan menyimpan misteri kehidupan Mesir kuno. Mesin terbang tergambar lebih dari dua ribu tahun yang lalu tetapi jelas bahwa isi cerita yang mereka tuliskan menggambarkan sejarah jauh sebelum masa penulisan, sebuah negeri yang sangat maju.
Kisah Atlantis Peradaban Mesir Kuno
Kisah yang tertulis menyatakan tentang sebuah peradaban di pulau kuno yang didirikan oleh para dewa dan diperintah oleh sekelompok dewa kembar. Di tengah-tengah pulau didirikan istana penguasa tertinggi Dewa Bumi, yang beristirahat pada pilar besar dikenal sebagai Djed yang artinya Stabilitas atau Permanen. Kehidupan terus berlanjut di tempat ini dalam jangka waktu yang sangat panjang hingga bencana muncul berupa badai besar yang menghancurkan pulau.
Reymond, seorang Egyptologist yang mengabdikan sebagian besar hidupnya mempelajari mitologi Edfu Mesir kuno, dia menyatakan bahwa bencana yang mengakibatkan Tanah Suci telah dibentuk oleh pencipta, telah berakhir pada saat tertentu pada zaman purba. Badai mungkin muncul di pulau itu yang dilakukan oleh musuh, tetapi digambarkan sebagai ular. Agresi besar sehingga menghancurkan tanah suci, dan penduduk meninggal.
Setelah kehancuran Atlantis, ribuan tahun pulau itu terendam di bawah air, dihiasi tanaman buluh yang menonjol di atas permukaan laut sebagai penanda kuburan peradaban yang mati. Beberapa waktu kemudian cahaya bersinar di tengah-tengah kegelapan, pada saat ini dua Dewa muncul dari laut. Asal usul mereka dijelaskan dalam teks dinding Mesir kuno tapi tidak memberikan detail lebih lanjut.
Kedua dewa membuat jalan mereka yang menunjukkan garis pantai dari tanah cekung. Mereka membentuk pilar dari batang buluh dan mendirikannya di tengah-tengah pulau di tempat keberadaan Djed, Dewa Bumi terdahulu. Seolah-olah mereka menggunakan sihir yang membuat air mulai surut, dan Dewa baru sebagai pengganti Dewa yang lama kemudian dipanggil.
Dewa baru yang memiliki penampilan seperti elang besar akan memimpin pemulihan kehancuran dunia dan akhirnya akan mengalahkan Ular jahat yang menyebabkan kehancuran peradaban kuno para Dewa. Tanah para dewa dengan pilar dipusatnya dan penguasa kembar tiba-tiba hancur dalam satu badai bencana, penjelasan secara analog tentang Atlantis seperti yang dikatakan Plato dengan berbagi semua fitur yang sama.
Legenda Yang Sama Di Yunani Kuno
Sejarah menceritakan tentang Poseidon yang hidup di pulau Atlantis, mengawini seorang gadis muda dan menjadi bapak dari sepuluh putranya. Pulau ini dibagi dan mereka memulai sejumlah proyek pembangunan, beberapa diantaranya mendirikan pusat istana yang memiliki pilar besar terbuat dari logam kemerahan yang bersinar dengan intensitas api. Pilar ini berfungsi sebagai simbol masyarakat Atlantis. Pilar yang terukir berisi perintah-perintah Poseidon yang mengatur perilaku sepuluh raja. Pilar ini mencerminkan ikatan persaudaraan kerajaan yang diperbarui secara teratur.
Legenda Atlantis dinyatakan sebagai masyarakat ideal yang tumbuh kuat dan makmur selama bertahun-tahun, hingga Plato menyatakan bahwa unsur Tuhan di dalamnya menjadi lemah karena masuknya budaya dunia fana, dan sifat-sifat manusia menjadi dominan, mereka tidak lagi membawa kemakmuran dengan moderasi. Pandangan perseptif degenerasi mereka cukup jelas, penilaian kebahagiaan sejati yang rusak dalam mengejar ambisi yang tak terkendali dan kekuasaan, berada di puncak kejayaan dan keberuntungan. Dan Dewa Zeus yang memerintah hukum, melihat hal itu kemudian memutuskan untuk menghukum mereka.
Mesir Genesis, satu legenda Mesir kuno yang menceritakan tentang Edfu dan narasi Plato, cerita Atlantis tidak terbatas wilayah Mesir kuno. Legenda Atlantis ditemukan di seluruh mitos seluruh dunia, Asia, Eropa, dan Amerika. Atlantis harus dipahami bukan sebagai peristiwa sejarah ataupun sejarah literal, tetapi sebagai sebuah mitos penciptaan yang akan ditempatkan di samping Judaeo, Genesis dan Hindu Purana.
Semua bermula dari Taman Eden dan banjir besar Nuh, pohon besar Norse Yggdrasil dan Ragnarok, pulau Hindu Jambu, dengan pegunungan yang menjulang tinggi di pusatnya, dan Mesir kuno menyimpan misteri besar tentang Atlantis.
No comments:
Post a Comment