Namun, banyak masalah yang terjadi di lingkungan pesisir dan lepas laut. Keanekaragaman hayati laut terancam punah, juga pencemaran bahan kimia berbahaya.
Untuk menyelesaikan masalah ini, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) bekerjasama dengan Japan Society for Promotion of Science (JSPS), sebuah lembaga penelitian yang berkaitan dengan kelautan berskala regional.
Kepala Pusat Penelitian (P2) Oseanografi LIPI, Zainal Arifin mengatakan, nama program kerjasama penelitian ini adalahCoastal Ecosystems in South East Asia (COMSEA).
"Kerjasama ini akan berlangsung dari tahun 2012 hingga 2015," kata Zainal Arifin di acara LIPI-JSPS Asian Core Program "Joint Seminar on Coastal Ecosystem in South East Asia" di gedung LIPI, Jakarta, 12 November 2012.
Zainal menjelaskan, tujuan kegiatan riset bersama ini berkaitan dengan penelitian dan analisa proses fisik, keanekaragaman hayati dan dinamika polutan di wilayah ekosistem pesisir. Selain itu, penelitian bersama ini mampu menghasilkan data base yang terintegratif untuk bidang ilmu kelautan pesisir.
"Negara yang terlibat dalam program COMSEA ini adalah Indonesia, Jepang, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam," ujarnya.
Di acara COMSEA ini membahas tentang dinamika yang terjadi di lingkungan pesisir dan laut lepas, seperti marine biodiversity, meliputi (Harmfu Algal Bloom) seperti plankton, macrophytes, ikan, dan benthos.
Selain itu juga membahas marine pollution, mencakup keberadaan berbagai bahan kimiawi berbahaya di lingkungan pesisir dan dampaknya terhadap lingkungan. Serta membahas soalintegrated ecosystem studies, yaitu berupa kajian ekosistem padang lamun yang dilaksanakan di Malaysia.
Zainal menjelaskan, tujuan kegiatan riset bersama ini berkaitan dengan penelitian dan analisa proses fisik, keanekaragaman hayati dan dinamika polutan di wilayah ekosistem pesisir. Selain itu, penelitian bersama ini mampu menghasilkan data base yang terintegratif untuk bidang ilmu kelautan pesisir.
"Negara yang terlibat dalam program COMSEA ini adalah Indonesia, Jepang, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam," ujarnya.
Di acara COMSEA ini membahas tentang dinamika yang terjadi di lingkungan pesisir dan laut lepas, seperti marine biodiversity, meliputi (Harmfu Algal Bloom) seperti plankton, macrophytes, ikan, dan benthos.
Selain itu juga membahas marine pollution, mencakup keberadaan berbagai bahan kimiawi berbahaya di lingkungan pesisir dan dampaknya terhadap lingkungan. Serta membahas soalintegrated ecosystem studies, yaitu berupa kajian ekosistem padang lamun yang dilaksanakan di Malaysia.
No comments:
Post a Comment