Bahkan pemimpin umat Katolik sedunia, Paus Benediktus XVI juga memiliki rencana untuk menggunakan pesan microblogging dalam 140 karakter tersebut. Twitter dinilai Vatikan sebagai pilihan baru dalam berkomunikasi.
Menurut laporan AP seperti dilansir The Next Web, kabar ini disampaikan oleh juru bicara Vatikan, pendeta Federico Lombardi. Ia mengungkapkan, meski Paus Benediktus XVI kini telah berusia 85 tahun, pemimpin umat Katolik dunia ini siap untuk men-tweet dan membuat akun pribadi pada layanan microblogging tersebut.
Paus baru berencana menggunakan Twitter. Namun sebenarnya pihak gereja sudah tidak asing dengan layanan ini. Sebelumnya, gereja sudah memiliki berbagai akun Twitter, termasuk akun yang sudah dapat verifikasi, yaitu @ news_va_eng, yang dibuat tahun lalu. Akun itu meluncurkan sebuah situs berita online untukupdate informasi kepada umat Katolik di dunia melalui Web.
Paus Benediktus diketahui masih menulis sesuatu dengan tangan, bukan dengan komputer atau perangkat digital lainnya. Sehingga, seperti tidak mungkin melihat Paus akan benar-benar terlihat menekan tombol, atau bahkan menuliskan tweet-nya sendiri.
Vatikan telah mendukung komunikasi melalui teknologi baru sejak beberapa waktu silam. Secara formal, ini memberikan cara baru untuk menyebarkan "Suara Firman Ilahi" melalui internet, CD, iPod, yang dimulai sejak 2008 lalu. Paus bahkan menyarankan para imam untuk menggunakan blog pada 2010.
Pendeta Lombardi memutuskan untuk tidak memberikan informasi secara detail. Tapi Lombardi memberikan sinyal bahwa peluncuran akun pribadi Paus mungkin akan muncul sebelum akhir tahun ini.
Paus juga mempertimbangkan menggunakan platform sosial lain, Google+. Meskipun platform tersebut kalah populer dari Twitter, Google telah melibatkan tokoh-tokoh agama lainnya untuk menggunakan platformnya.
Beberapa tokoh agama yang telah menggunakan layanan Google+ yaitu Uskup Agung Desmond Tutu dan Dalai Lama. Dua tokoh agama dunia ini bahkan pernah menggunakan fitur Hangout di Google+
No comments:
Post a Comment