Rhoma Irama seolah tak pernah sepi dari pemberitaan. Beberapa berita kontroversial lahir dari sang raja dangdut ini mulai dari kehidupan pribadinya hingga afiliasi politiknya. Apa saja?
Terakhir, Rhoma berhasil lolos dari ancaman sanksi akibat ceramah berbau SARA saat Pilgub DKI Jakarta yang lalu. Kemarin, Rhoma membuat heboh dengan pernyataannya siap mmaju sebagai capres 2014 nanti. Berikut adalah lima berita kontroversial Rhoma Irama yang berhasil dihimpun detikcom:
1. Kontroversi Dukungan Politik Rhoma di Pilpres 2004
Rhoma Irama sempat menyatakan dirinya akan menentukan dukungan politik untuk salah satu capres di pilpres 2004. Pria yang juga terkenal sebagai aktor film ini, saat itu mengatakan dukungannya akan jatuh pada salah satu di antara Hamzah Haz, Gus Dur atau Amien Rais.
Rhoma Irama yang menjabat sebagai Ketua Forum Umat Islam (FUI) itu sempat menyatakan dukungannya untuk Amien Rais. Namun, pada akhirnya ia menyatakan pihaknya netral.
Rhoma mengatakan bahwa dukungannya untuk dua orang yang lain yakni Gus Dur terhalang persyaratan KPU, sedangkan Hamzah tidak ingin dicalonkan secara terbuka. Sehingga nama Amien Rais lah yang muncul di publik.
Rhoma Irama yang menjabat sebagai Ketua Forum Umat Islam (FUI) itu sempat menyatakan dukungannya untuk Amien Rais. Namun, pada akhirnya ia menyatakan pihaknya netral.
Rhoma mengatakan bahwa dukungannya untuk dua orang yang lain yakni Gus Dur terhalang persyaratan KPU, sedangkan Hamzah tidak ingin dicalonkan secara terbuka. Sehingga nama Amien Rais lah yang muncul di publik.
2. Kontroversi Pernikahan Siri Rhoma dan Angel Lelga
Rhoma mengakui pernikahan sirinya dengan Angel setelah wartawan memergoki keduanya bertengkar di kediaman Angel pada 27 Agustus 2005. Pengakuan ini pun keluar saat Rhoma sedang dirawat di rumah sakit karena penyakit jantungnya. Di hari yang sama, keduanya memutuskan untuk berpisah.
3. Rhoma Kritik Tajam Goyangan Ngebor Milik Inul
Dalam sebuah rapat dengar pendapat di Komisi VIII DPR RI mengenai RUU Pornografi dan Pornoaksi, Rhoma Irama menyampaikan kritikan tajamnya kepada penampilan dan goyangan ngebor milik penyanyi dangdut Inul Daratista. Inul yang juga hadir di rapat tersebut hanya bisa diam sepanjang rapat yang digelar pada 18 Januari 2006 silam.
Kritikan Rhoma ini menuai beragam pendapat dari berbagai pihak. Beberapa mendukung Rhoma, sedangkan beberapa yang lain memberikan dukungan untuk Inul. Keduanya pun akhirnya berdamai, dan Inul tetap memilih untuk tidak mengubah penampilan maupun goyangan ngebornya.
4. Kontroversi Ceramah SARA di Pilgub DKI Tahun 2012
Rhoma Irama sempat santer diberitakan saat menjelang Pilgub DKI 2012 yang lalu. Sebab, ia diduga menyebarkan ceramah yang mengandung isu suku, agama dan ras (SARA) untuk menyudutkan salah satu pasangan calon gubernur dan wakil gubernur.
Ditambah lagi, ceramah ini dilakukan di masa tenang kampanye. Untuk itu, ceramah Rhoma ini dilaporkan kepada Panwaslu karena dinilai melanggar Pasal 116 ayat 1 tentang kampanye di luar jadwal, Pasal 118 ayat 2 tentang kampanye dengan cara menghasut dan memfitnah dan Pasal 116 ayat 3 tentang kampanye di tempat ibadah termasuk Bab IV Surat Keputusan KPU DKI Jakarta Nomor 13 tahun 2011 tentang cara kampanye.
Atas aduan ini, Panwaslu mengeluarkan putusan tidak bersalah untuk Rhoma. Untuk merayakan putusan ini, raja dangdut ini menggelar syukuran dan salat Tarawih bersama ulama dan habib di Kwitang.
Ditambah lagi, ceramah ini dilakukan di masa tenang kampanye. Untuk itu, ceramah Rhoma ini dilaporkan kepada Panwaslu karena dinilai melanggar Pasal 116 ayat 1 tentang kampanye di luar jadwal, Pasal 118 ayat 2 tentang kampanye dengan cara menghasut dan memfitnah dan Pasal 116 ayat 3 tentang kampanye di tempat ibadah termasuk Bab IV Surat Keputusan KPU DKI Jakarta Nomor 13 tahun 2011 tentang cara kampanye.
Atas aduan ini, Panwaslu mengeluarkan putusan tidak bersalah untuk Rhoma. Untuk merayakan putusan ini, raja dangdut ini menggelar syukuran dan salat Tarawih bersama ulama dan habib di Kwitang.
Raja Dangdut yang juga pendakwah Rhoma Irama menyatakan bakal ikut meramaikan bursa capres 2014. Rhoma mengaku mendapat dukungan dari sejumlah ulama dan habib di Jakarta.
Pernyataan itu disampaikannya dalam sebuah pengajian rutin di majelis taklim Al Habib Ali Al Habsyi di Kwitang, Jakarta Pusat, Minggu (11/11/2012).
"Maka jika ada amanah dari para habib, ini saya anggap sebagai amanah dari Allah SWT. Kalau memang dukungan ini konkret, kalau ada parpol sebagai kendaraan politik dengan bismillaahirrahmaanirrahiim, saya siap jadi capres di Indonesia, pada tahun 2014," ujar Rhoma di hadapan ribuan jemaah pengajian yang hadir.
Pernyataan itu disampaikannya dalam sebuah pengajian rutin di majelis taklim Al Habib Ali Al Habsyi di Kwitang, Jakarta Pusat, Minggu (11/11/2012).
"Maka jika ada amanah dari para habib, ini saya anggap sebagai amanah dari Allah SWT. Kalau memang dukungan ini konkret, kalau ada parpol sebagai kendaraan politik dengan bismillaahirrahmaanirrahiim, saya siap jadi capres di Indonesia, pada tahun 2014," ujar Rhoma di hadapan ribuan jemaah pengajian yang hadir.
No comments:
Post a Comment