“The Search for Major Plagge:The Nazis Who Saved Jews” karya Michael Good, menceritakan tentang sejarah dan keberanian seorang komandan pasukan Jerman yang membebaskan tawanan perang di kamp HKP (Harres Krafa Park), Mayor Karl Plagge meneggakkan moral, menentang pembunuhan massal yang dilakukan pasukan SS dibawah kekejaman NAZI-Hitler.
Mayor Karl Plagge, Cahaya Penerang Tawanan Perang
Mayor Karl Plagge lahir 10 Juli 1897 di Darmstadt, Jerman. Karl Plagge lulusan Universitas Teknik Darmstadt tahun 1924 di bidang teknik. Dia bergabung menjadi tentara Jerman saat Perang Dunia I, setelah perang berakhir tahun 1930, Mayor Karl Plagge melanjutkan pendidikan dan bergabung dengan NAZI, tapi pada tahun 1939 Karl Plagge keluar dari keanggotaan NAZI.
Pada tahun 1939 Mayor Karl Plagge direkrut menjadi bagian Wermacht diawal Perang Dunia II ketika Jerman menginvasi Polandia. Di sana Karl bergabung dalam komando unit, teknik HKP562 yang memiliki pekerjaan perbaikan kendaraan militer di bagian timur. Karl Plagge dan unitnya tiba di Vilnius pada Juli 1941, mereka menyaksikan pembantaian massal terhadap orang Yahudi.
Pada bulan Juni 1941, bencana yang belum pernah terjadi sebelumnya menimpa 100.000 warga Yahudi di Vilna (Holocaust). Saat pembebasan mereka dari NAZI pada tanggal 13 Juni 1944 hanya 2000 orang yang masih hidup. Namun di antara yang selamat, bantuan datang dari kamp kerja paksa HKP di jalanan Subocz pinggiran kota. Banyak orang yang selamat dari HKP menghargai komandan baik hati dari kamp mereka, Mayor Karl Plagge, yang dianggap telah menyelamatkan mereka semua. Mereka mengatakan bahwa Karl Plagge telah membantu mereka selama mereka membutuhkan, memberi mereka kehidupan dan menyimpan dokumen penting, makanan, tempat tinggal dan perlindungan dari jangkauan pembunuh SS. Yang selamat tidak tahu persis siapa dia, mengapa Karl Plagge bertindak demikian dengan cara yang tak terduga dan manusiawi. Mereka menghargai Karl Plagge dan beberapa anak buahnya untuk menyelamatkan nyawa tawanan perang.
Pada 1 Juli 1944, Mayor Karl Plagge memasuki kamp tawanan, ia membuat pidato informal. Karl mengatakan kepada mereka bahwa ia dan anak buahnya dipindahkan ke barat dan dia meminta izin untuk mengambil pekerja terampil tapi tidak diberikan izin. Dia mengatakan kepada mereka bahwa mereka juga akan dipindahkan pada hari Senin 3 Juli. Dengan peringatan ini lebih dari setengah kamp tahanan bersembunyi.
Ketika Red Army menguasai kamp Vilnius beberapa hari kemudian, 250 tawanan perang (warga Yahudi) yang hilang keluar dari persembunyian. Mereka adalah kelompok terbesar korban Yahudi yang berasal dari Vilnius. Mayor Karl Plagge adalah faktor penentu kelangsungan hidup mereka.
Setelah perang Mayor Karl Plagge pulang ke Darmstadt, Jerman. Dia dihukum percobaan sebagai bagian dari proses pasca perang. Hasil dari persidangan secara positif dipengaruhi oleh kesaksian banyak tahanan-temannya yang mendengar tentang tuduhan yang diajukan terhadap dia dan mengirim perwakilan untuk bersaksi atas namanya. Setelah sidang, Mayor Karl Plagge menghabiskan sisa hidupnya dengan damai di Darmstadt.
Pencarian Mayor Karl Plagge
Selama lebih dari lima puluh tahun, korban Yahudi dari Vilna telah mencari Major Karl Plagge, memahami bagaimana Karl Plagge menegakkan moralitas dengan keberanian di tengah-tengah kebiadaban NAZI. Akhir tahun 1945, 250 korban Holocaust dari Kamp kerja paksa HKP yang tersebar diseluruh dunia, bekerja dan memulai hidup baru. Tapi selama beberapa dekade dan generasi yang mengikuti perang dari kamp – kamp tawanan di Jerman, dan dari rumah mereka di Amerika Serikat, Kanada, Israel, Perancis, Lithuania dan Rusia, mencoba mencari Mayor Karl Plagge. Selama bertahun-tahun, identitas dan motivasi pegawai biasa tetap dikaburkan oleh waktu dan jarak.
Pada tahun 1999 sekelompok peneliti yang terdiri dari korban HKP, anak-anak dan teman-teman di Jerman, mulai mengungkap cerita kehilangan Karl Plagge dan Yahudi di kamp tawanan perang HKP. Arsip lama yang hilang dibuka dan ditelusuri kembali ke kampung halamannya (Darmstadt) dalam pencarian Karl Plagge, dia dikabarkan meninggal karena tumor otak pada bulan Juli 1957.
No comments:
Post a Comment