Lama tidak terdengar kabarnya, salah satu cucu Presiden Soeharto, Gendhis Trihatmojo sedang asik dengan hobi barunya, beradu akting. Gendis sungguh menikmati akting menjadi Arimbi dalam pagelaran wayang orang bertajuk "Srikandi Ngedan".
Pagelaran yang disaksikan ratusan penonton dan digelar di Gedung Kesenian Jakarta itu, adalah penampilan Gendis yang kelima kalinya sejak menjadi ibu rumah tangga.
"Ini kelima kalinya saya tampil. Sangat tegang pastinya tampil di depan banyak penonton," kata Gendhis saat ditemui di Sekar Budaya Nusantara, Sabtu 1 Desember 2012. Putri dari Bambang Trihatmojo itu tampil bersama kaum sosialita di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ), Jakarta Pusat.
Pagelaran yang disaksikan ratusan penonton dan digelar di Gedung Kesenian Jakarta itu, adalah penampilan Gendis yang kelima kalinya sejak menjadi ibu rumah tangga.
"Ini kelima kalinya saya tampil. Sangat tegang pastinya tampil di depan banyak penonton," kata Gendhis saat ditemui di Sekar Budaya Nusantara, Sabtu 1 Desember 2012. Putri dari Bambang Trihatmojo itu tampil bersama kaum sosialita di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ), Jakarta Pusat.
Meski jarang disorot, Gendis mengaku sudah menekuni dunia seni tari dan budaya Jawa sejak usai belia. "Sebenarnya sejak SD sudah senang menari berbagai macam tarian. Namun sekitar 2 tahun lalu mulai menekuni tari Jawa," kata Gendhis. Meski sudah 2 tahun, katanya, beradu akting dalam pagelaran wayang orang merupakan pengalaman baru.
Hobi baru di wayang orang yang menurut Gendis penuh ketegangan ini baru digeluti sekitar satu tahun. "Aku masih proses belajar karena ingin lebih mendalami dunia perwayangan," katanya.
Gendis berharap seni budaya bangsa itu masih bisa dinikmati oleh anak-anak. Apalagi di saat kesenian tradisional sudah mulai ditinggalkan akibat pengaruh budaya luar.
"Nantinya anak-anak saya juga mencintai budaya warisan leluhur. Saya berharap kelak bisa mengajari mereka," kata wanita bernama lengkap Gendis Siti Hatmanti ini.
Hobi baru di wayang orang yang menurut Gendis penuh ketegangan ini baru digeluti sekitar satu tahun. "Aku masih proses belajar karena ingin lebih mendalami dunia perwayangan," katanya.
Gendis berharap seni budaya bangsa itu masih bisa dinikmati oleh anak-anak. Apalagi di saat kesenian tradisional sudah mulai ditinggalkan akibat pengaruh budaya luar.
"Nantinya anak-anak saya juga mencintai budaya warisan leluhur. Saya berharap kelak bisa mengajari mereka," kata wanita bernama lengkap Gendis Siti Hatmanti ini.
No comments:
Post a Comment