Sunday, 2 December 2012

IPA dan IPS Dihapus di Kurikulum Pendidikan Baru? Pelajaran Bahasa Inggris dihapus. Hanya sebagai ekstrakulikuler

Murid-murid SD tengah belajar di ruang kelas.
Kurikulum 2013 yang disusun oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan mengurangi mata pelajaran di tingkat Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama.

Mata pelajaran SD yang sebelumnya ada 10 dipadatkan menjadi 6, sedangkan mata pelajaran SMP yang sebelumnya berjumlah 12 diringkas menjadi 10. Enam mata pelajaran yang diajarkan di SD itu adalah matematika, Bahasa Indonesia, Agama, Pendidikan Jasmani, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, dan Kesenian.

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang sebelumnya diajarkan di SD, akan diajarkan secara terpadu dengan pelajaran-pelajaran lain, sesuai tema yang sedang dibahas.
“Misalnya di IPA ada tema soal air, maka tema air itu bisa jadi muatan di pelajaran matematika, Bahasa Indonesia, dan PPKN,” kata Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemendikbud, Ibnu Hamad, kepada VIVAnews, Minggu 2 Desember 2012.

Dengan demikian, tegas Ibnu, mata pelajaran IPA dan IPS bukannya dihapus dari kurikulum, tapi diintegrasikan berdasarkan tema. Menurutnya, khusus pengintegrasian pelajaran IPA dan IPS ini, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh memberikan tiga alternatif dalam uji publik kurikulum pendidikan 2013 yang akan dimulai besok Senin, 3 Desember 2012.

Pertama, kata Ibnu, nama pelajaran IPA dan IPS sama sekali tidak dimunculkan, hanya muatannya yang muncul di pelajaran-pelajaran lain. Kedua, IPA dan IPS akan dimunculkan sebagai nama pelajaran mulai kelas 4 SD sampai 6 SD. Ketiga, IPA dan IPS hanya akan dimunculkan sebagai pelajaran tersendiri untuk kelas 5 dan 6 SD.

“Intinya, yang dihapuskan adalah nama pelajarannya, IPA dan IPS. Tapi substansi pelajaran IPA dan IPS tidak ada satu pun yang dihilangkan,” ujar Ibnu.
IPA dan IPS bukan satu-satunya mata pelajaran yang akan diubah dalam kurikulum baru. Bahasa Inggris pun tidak akan masuk ke dalam mata pelajaran SD seperti sebelumnya. “Bahasa Inggris tetap diajarkan, tapi sebagai ekstra kurikuler,” kata Ibnu

No comments:

Post a Comment