Berikut adalah tujuh instruksi Jokowi di depan sekitar 5.000 orang yang menghadiri acara tersebut di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (2/12/12):
1. Mewajibkan PNS berpakaian Betawi
Usulan ini disambut riuh tepuk tangan para hadirin. Ini merupakan langkah konkrit Jokowi dalam menguatkan budaya Betawi sebagai tuan rumah di Jakarta.
"Tiap hari rabu, 68.000 PNS kita wajibkan memakai pakaian Betawi. Ini masih diproses apakah pakai pakaian demang, pakaian Abang-None, kalau sudah ketemu (pilihannya-red) baru dipakai," kata Jokowi.
2. Memunculkan karakter Betawi pada gedung-gedung instansi dan fasilitas umum
Jokowi menyatakan dirinya sudah menginstruksikan Dinas Kota untuk membangun kantor, pasar, dan sekolah agar harus ada karakter Betawi-nya. Rencana itu akan dimulai tahun depan. Jokowi menekankan bahwa ikon budaya penting untuk diwujudkan agar masyarakat tidak lupa dengan identitasnya.
"Ondel-ondel juga harus kita lestarikan," imbuhnya bersemangat.
Mantan walikota Solo ini juga menyinggung rencana wilayah Situ Babakan sebagai ikon Betawi yang dari 12 tahun yang lalu hingga kini tak kunjung rampung. Dia memberi tenggat waktu maksimal dua tahun untuk merealisasikan Situ Babakan sebagai ikon Betawi.
"Apalagi yang harus kita tunggu, perencanaan sudah ada semua. Maksimal dua tahun ya, syukur satu tahun kelar. Kita ini punya anggaran, tinggal mau atau tidak mau," tegasnya seraya disambut tepuk tangan audiens.
3. Mewajibkan diadakannya kerja bakti dua minggu sekali di RT-RW
Menurutnya, permasalahan kebersihan lingkungan di RT-RW harus menjadi perhatian serius. Kewajiban ini didasarkan atas pantauan Gubernur sendiri selama di lapangan. Gubernur juga menginstruksikan warga RT-RW untuk menghijaukan taman-taman kampung yang gundul.
"Selama saya kerja di lapangan, saya sudah memotret apa saja yang ada di lapangan. Maksimal dua minggu sekali harus ada kerja bakti di RT-RW," instruksinya.
4. Membersihkan coretan-coretan liar pada bangunan, jembatan, dan pipa air
Jokowi menegaskan bahwa keindahan lingkungan adalah tanggung jawab semua masyarakat.
5. Menjaga kebersihan sungai dan saluran air
Permasalahan sampah yang menghambat aliran air merupakan masalah klasik Jakarta. Banjir yang datang setiap tahun juga tidak bisa dilepaskan dari sampah yang menyumbat aliran air. Jokowi menaruh perhatian pada masalah ini.
"Percuma kali dinormalisasi kalau selokannya masih penuh sampah. Kalau dibiarkan, ini akan menjadi gunung masalah yang besar," tutur Gubernur high mobility ini.
Menurut Jokowi, ada 2 ribu ton sampah di Jakarta yang masuk ke selokan, saluran air dan sungai-sungai.
"Bagaimana tidak terjadi banjir? Kalau di Manggarai, kemarin saya perintahkan 3 hari dibersihkan, tapi terus kasur datang, sampah kecil-kecil datang. Ini tugas Bapak-Ibu," tuturnya.
6. Penertiban spanduk liar
Dalam instruksi poin ke-enam ini, Jokowi sempat berang kepada pengurus RT-RW yang mengelak bila disuruh menertibkan spanduk liar, karena jika dibiarkan maka akan mengotori lingkungan.
"Jangan bilang 'ini bukan Tupoksi (Tugas Pokok Fungsi-red) saya'. Saya sampai mau marah itu dengar 'Tupoksi-tupoksi'. Ini bukan masalah Tupoksi tapi tentang tanggung jawab kita semua," ungkapnya.
7. Menginstruksikan Satpol PP agar tidak bertindak kasar
Satpol PP tetap harus tegas, namun tidak boleh kasar saat menertibkan masyarakat, misalnya menggunakan cara-cara kekerasan.
"Satpol PP harus tegas tapi tidak kasar," tegas Jokowi.
No comments:
Post a Comment