Sunday, 2 December 2012

Wapres: IPA-IPS Jangan Dilupakan di SD. Menurut Boediono, IPA adalah hard skill, sementara IPS soft skill

Wakil Presiden Boediono
Rencana Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menghilangkan mata pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA) dan ilmu pengetahuan sosial (IPS) di sekolah dasar rupanya belum mendapat restu penuh dari Wakil Presiden Boediono. Hari ini, di Bandung, Boediono mengungkapkan pentingnya dua pelajaran itu.

"Jangan melupakan mendidik anak-anak kita dengan IPS selain IPA," katanya saat berpidato sambutan di acara Indonesia-Japan Innovation Convention (IJIC) 2012 di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Bandung, Minggu 2 Desember 2012.

Ia menjelaskan, dalam pelajaran IPA, seseorang akan dilatih hard skill. Tapi untuk bersaing di dunia usaha, seseorang juga harus memiliki pengetahuan sosial dengan dasar pendidikan IPS atau soft skill. Keduanya saling melengkapi.  "Yang kita kenal bukan hanya hard skill, tapi lebih dari itu," kata guru besar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada itu.

Untuk mencetak manusia indonesia yang tangguh dari segi hard skill dan soft skill, merupakan tanggung jawab semua yang dimulai dari lingkungan terdekat terutama sekolah. "Wajib hukumnya kita semua menata institusi-institusi agar apa yang kita inginkan, masalah-masalah yang menyangkut kepentingan bangsa itu ikut diterjemahkan dan dilaksanakan," katanya.

Ia mengingatkan membangun manusia  Indonesia harus dilakukan secara dinamis, di mana semua sudah tertata sesuai berbagai peraturan yang ada. Namun masih banyak perbaikan dibutuhkan di sisi perundang-undangan dan pengawasan pelaksanaan itu sendiri. "Tugas kita semua untuk menata aturan main. Tugas kita untuk mendidik mereka yang akan melaksanakan aturan main dan tugas kita memberi pendidikan yang baik pada anak bangsa," katanya.

Kurikulum 2013 yang disusun oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan mengurangi mata pelajaran di tingkat Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama. Mata pelajaran SD yang sebelumnya ada 10 dipadatkan menjadi 6, sedangkan mata pelajaran SMP yang sebelumnya berjumlah 12 diringkas menjadi 10. Enam mata pelajaran yang diajarkan di SD itu adalah matematika, Bahasa Indonesia, Agama, Pendidikan Jasmani, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, dan Kesenian.

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang sebelumnya diajarkan di SD, akan diajarkan secara terpadu dengan pelajaran-pelajaran lain, sesuai tema yang sedang dibahas. “Misalnya di IPA ada tema soal air, maka tema air itu bisa jadi muatan di pelajaran matematika, Bahasa Indonesia, dan PPKN,” kata Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemendikbud, Ibnu Hamad, kepada VIVAnews, Minggu 2 Desember 2012. 

Namun, khusus pengintegrasian pelajaran IPA dan IPS ini, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh memberikan tiga alternatif dalam uji publik kurikulum pendidikan 2013 yang akan dimulai besok Senin, 3 Desember 2012. 

Pertama, nama pelajaran IPA dan IPS sama sekali tidak dimunculkan, hanya muatannya yang muncul di pelajaran-pelajaran lain. Kedua, IPA dan IPS akan dimunculkan sebagai nama pelajaran mulai kelas 4 SD sampai 6 SD. Ketiga, IPA dan IPS hanya akan dimunculkan sebagai pelajaran tersendiri untuk kelas 5 dan 6 SD.

No comments:

Post a Comment