Sunday, 2 December 2012

BUPATI GARUT, NAFSUMU BAKAL MENJUNGKALKANMU

Aceng Tuding Kepentingan Politik Di Balik Semuanya

Bupati Garut Aceng Fikri menilai ada kepentingan politik yang besar di balik berbagai pemberitaan miring selama ini terhadapnya, terutama terkait Pilkada Garut 2013.

Bupati Garut Aceng Fikri
Saat memberikan sambutan dalam Konferensi PWI Garut, Sabtu (1/12) pagi ini, mengatakan banyak kejanggalan yang seluruhnya mengacu pada pola-pola black campaign.
“Coba saya tanya, ada Kabag Informatika tidak dalam acara pagi ini? Dia kan yang paling berkepentingan dengan media, laju informasi ada di tangannya. Kok tidak hadir, jangan-jangan ikut black campaign terhadap saya?” katanya, dengan nada tinggi.
Dia juga melihat banyak lawan politiknya berusaha merusak citranya dengan agresif, karena pemilu Garut akan dilangsungkan tahun depan. Apalagi dia mengaku memiliki popularitas tinggi saat ini.
“Berdasarkan hasil survei, konon popularitas saya saat ini 90%. Tapi bukan soal tingginya, ini soal saya wajar dikenal karena tiap hari bertemu masyarakat, sering diwawancara, memberi sumbangan, dan banyak lagi,” katanya.
Menurut dia, sekalipun dihujat terus, dia mengaku sudah mendapat arahan. “Saya ini orang NU (Nahdlatul Ulama,red). Kami percaya bahasa langit, saya bisa dapat lebih tinggi setelah ini, setidaknya menteri,” katanya, optimistis. 

Aceng Siap Berdebat Dalil

Bupati Garut Aceng Fikri berani mengajak debat siapapun yang mempersoalkan dalil agama atas keputusan nikah siri kontroversial yang dilakukannya.
Sebagai alumnus pesantren, dia mengaku tidak gegabah. Dia sudah mempelajari alasan secara agama, baik dalam pendekatan ilmu fiqh, mahzab Syafi’i, hingga keyakinan Syi’ah tentang nikah mut’ah.
“Bukannya saya menantang, tapi saya ini sudah tahu dasarnya. Saya siap berdebat usul fiqh-nya dengan siapapun, bahwa ini sesuai dengan ajaran agama, dari awal sampai akhir proses, ” ungkapnya.
Menurut Aceng, yang dia lakukan juga tidak pernah merugikan keuangan negara. Semua dilakukan dengan uang sendiri, karena dia mengklaim takkan pernah mengkorupsi dana negara dan rakyat.
“Ini juga wilayah privasi, daerah pribadi yang orang lain tak boleh masuk. Terlebih kejadian ini sudah berlangsung lima bulan yang lalu, jadi mengapa diributkan sekarang ini,” katanya, setengah geram

Makin Panas, Masyarakat Garut Minta Aceng Lengser

Kasus nikah siri Bupati Garut berbuntut panjang, Minggu (2/12) siang ini sejumlah elemen masyarakat membuat resolusi yang menuntut sang bupati mundur.
Hj. Holil Akhsan Umarzen, Ketua Komite Penyelamat Kabupaten Garut Resolusi Limbangan, mengatakan ucapan dan prilaku bupati telah melukai hati rakyat Kabupaten Garut.

Penandatangan mosi tidak percaya Masyarakat Garut terhadap Bupati Aceng Fikri. (Foto: Istimewa)
 Juga, telah merendahkan harkat derajat kaum perempuan, tidak memberikan tauladan bagi warga Kabupaten Garut, serta mencerminkan sikap arogansi penguasa dan tidak mencerminkan figur pemimpin.
“Oleh karena itu, atas nama Komite Penyelamat Kabupaten Garut, sepakat melahirkan Resolusi Limbangan. Diantaranya, mendukung upaya hukum pihak keluarga dan kuasa hukumnya untuk tercapainya keadilan, dan mendesak DPRD setempat menggunakan haknya menyatakan mosi tidak percaya kepada Bupati Aceng Fikri,” katanya dalam keterangan pers, sore ini.
Dia menambahkan, pihaknya akan menunggu respon DPRD Garut paling lambat 14 (empat belas ) hari setelah resolusi ini disampaikan, untuk mencegah timbulnya konflik horisontal di tengah masyarakat.
Selain resolusi, dalam kesempataan itu, ratusan massa dari berbagai macam elemen masyarakat Garut membubuhkan tandatangannya di atas kain putih sepanjang 15 meter sebagai bukti mosi tidak percaya terhadap Bupati Garut. 

No comments:

Post a Comment